GREBEG MULUD

Grebeg Mulud adalah acara upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw. Upacara ini dilakukan pada bulan Mulud (kalender Jawa) atau bulan Rabiul Awal (kalender Islam), yaitu bulan ke tiga untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw.

Grebeg Mulud diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, beliau merupakan salah seorang tokoh agama dan juga merupakan salah satu wali dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam (berdakwah) di daerah pulau Jawa.

Melalui upacara Grebeg Mulud ini Sunan Kalijaga menawarkan agama Islam tanpa ada unsur paksaan kepada masyarakat untuk mau memeluk agama Islam. Terlihat dalam upacara Grebeg Mulud tersebut semua narapraja, adipati, demang, dan lain-lainya diundang ke Ibukota Kerjaan Demak, Pajang, awal Mataram.

Pada upacara Grebeg Mulud tersebut rakyat atau pun masyarakat pada berdatangan ke alun-alun untuk menyaksikan jalannya upacara tersebut. Terjadilah hubungan yang dekat antara para kawula (abdi dalem), rakyat, dengan para gustinya, paranaraprajanya.Tidak ada pemaksaan agama sedikit pun. Mereka telah memeluk agama Islam tanpa harus mendapatkan penekanan untuk menjalankan ritual Islam lainnya.

Dalam upacara Grebeg Mulud tersebut dilakukan pula sekatenan, yaitu suatu upacara pengucapan "Syahadatain", pegucapan dua kalimat syahadat. Dan upacara Grebeg Mulud ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga tanpa menyinggung perasaan mereka yang berlainan agama.

Upacara Grebeg Mulud sendiri merupakan pengejawantahan sunah Rasul dalam meminta keteladanan Nabi Muhammad saw mengikuti pola pikir dan cara Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masalah untuk mensyiarkan agama Islam di tanah Jawa.

Dakwah Islam dalam upacara Grebeg Mulud selalu diiringi dengan bunyi gamelan. Bahkan gamelan yang spesial, tari-tarian yang disertai gamelan juga berkembang di keraton. Apresiasi seni dalam dakwah Islam begitu bernilai relegius tinggi pada acara ini.

Kita dapat menyaksikan perpaduan antara seni budaya masyarakat daerah yang dapat mempersatukan mayarakat demi suatu hal yang dicintainya.Sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan haruslah dilestarikan agar tidak pernah pudar atau pun hilang.

Grebeg Mulud merupakan acara tradisional budaya miliki bangsa Indonesia yang selalu dilestarikan setiap satu tahun sekali. Dalam acara ini kita dapat mengambil suatu pembelajaran yang berarti dalam hidup untuk dapat hidup guyub, rukun dalam damai, tidak melihat sesuatu dengan pola ektrim yang merusak tatanan kehidupan sosial berbangsa dan bernegara, yang belum tentu kita dapat mengetahui unsur akar permasalahannnya dan hanya sebagai tunggangan kuda hitam untuk mereka yang selalu menindas suatu budaya dengan terselimuti bahasa kebenaran yang belum tentu tercermin dalam pola kehidupan prilaku kesehariannya.


Salam,