Sesungguhnya inti dari diri kita adlah hati kita sendiri. Hati merupakan potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan badan kuat menjadi mulia. Dengan hati inilah diri kita dapat menjadi manusia yang mulia.
Andai kata hati kian bersih tentu akan nikmat sekali menjalani hidup ini. Bila hati kita bersih dan sehat, pikiran pun menjadi cerdas dan jernih. Dengan kebersihan hati, otak akan lebih cerdas, ide lebih berlian, gagasan lebih cemerlang, dan memiliki kemampuan berfikir lebih cepat daripada orang yang hatinya kotor.
Memiliki hati yang bersih, wajah pun akan memancarkan kecerahan dan penuh keramahan yang memancarkan suatu energi cahaya Ilahi. Senyum yang penuh keikhlasan memang sangat bernilai besar karena selain menjadi sedekah, juga akan menyehatkan tubuh.
Menurut pendapat para akhli, senyum itu hanya membutuhkan 17 otot, sedangkan cemberut 32 otot, makanya orang yang sering cemberut akan mengalami kelelahan otot.
Hidup kita bisa dikatakan sebagai manusia terpuji atau mulia apabila prilaku kita merupakan wujud dari hati kita yang bersih, yang bebas dari segala hal yang tercela. Bila hati bersih, yang bebas dari segala hal yang tercela. Bila hati bersih tiada cacat, maka hidup kita bisa bahagia dan orang lain pun merasakan kebahagiaan.
Kita baru bisa hidup terpuji dan mulia bila lahir dan batin sama. Untuk itu kita harus membersihkan hati kita dari segala kotoran yang melekat melalui dzikirullah yang selalu diistiqomahkan.
Hati merupakan sentral untuk memahami sesuatu. Akal budipekerti yang bekerja di dalam otak sebenarnya alat untuk menganalisis.
Dalam hidup ini hati merupakan pusat pemahaman. Dan, kita akhirnya menyadari bahwa "ilham" pun dimasukkan ke dalam hati yang bersih dan jernih. Maka, suara hatilah yang harus dipatuhi.
Nah..... jika kualitas pribadi kita bersumber dari hati, mengapa kita tidak mau membersihkan hati ini ? Kita akan menjadi pribadi yang terpuji atau unggul bila kita senantiasa membersihkan kotoran yang melekat pada hati kita.
Pribadi yang unggul disebut juga sebagai pribadi yang terpelihara. Orang yang demikian tidak akan merasa memiliki kelebihan atas orang lain, kecuali atas ketakwaannya belaka.
Hidupkan hati dengan memperbanyak ilmu, memperbanyak ibadah, dan memperbanyak dzikirullah. Ladang untuk berkarya teramat luas, hiduplah dengan menjaga kebersihan hati, hidup ini menjadi indah dan penuh makna.
Jika Allah memberi kita hati yang beniong, kita akan mendapat banyak keuntungan dan biasa menjadi apa saja sesuai dengan kenginan.
Peneguhan hati sama halnya dengan pengendalian diri. Ingatlah....... bahwa Allah dapat dengan mudah membolak-balikkan hati dari yang bersih menjadi kotor lagi.
Namun itu semua tidak terlepas dari upaya kita menjaga prilaku. Ingatlah bahwa seseorang yang mengaku beriman dan bersih hatinya, tidak akan dianggap benar-benar sebelum diuji oleh Allah.
Hati yang menuju kepada Allah akan berbicara bahwa pada dasarnya manusia memiliki sisi baik. Manusia bisa mengubah dirinya menuju kebaikan jika manusia tersebut menghidupkan sisi baik dan mematikan sisi buruknya.
Harus ada persepsi bahwa kita bisa menjadi lebih baik, kita bisa menjadi sukses, dan Allah senantiasa akan menolong hamba-Nya yang tulus bermunajat kepada-Nya. Persepsi inilah yang akan senantiasa menghidupkan motivasi dan keinginan kita menjadi manusia berprestasi.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka
kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Salam,
Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.