Kata "Sugih" dapat dimaknai kaya hati. Rasulullah SAW bersabda, "Orang kaya itu bukanlah karena banyak harta bendanya, tetapi yang namanya kaya adalah kaya hati". Hati yang merasa cukup dengan apa yang dimiliki, tidak serakah merupakan hati yag kaya, kaya akan segala hal yang membawa ketengan dan kedamaian hati.
Orang tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa uang juga merupakan sebagian dari "Banda". Dalam kehidupan yang serba modern dan kompleks ini, uang memegang peranan penting demi kelangsungan hidup manusia. Rasanya semuanya membutuhkan uang/banda, namun pada dasarnya uang /banda bukan berarti segala-galanya.
Seringkali manusia beranggapan bahwa uang itu segala-galanya, tapi kenyataan telah berbicara bahwa ternyata uang bukanlah segala-galanya, karena kebahagiaan tidak tergantung kepada banyaknya uang/banda, cinta tidak dapat di beli dengan uang, anak yang sholih-sholiha tidak dapat ditukar dengan uang, ilmu yang manfaat tidak dapat digadaikan dengan uang, istri atau suami yang sholih atau sholiha tidak dapat digantikan dengan uang, bukan moralitas yang luhur dan akhlaq terpuji tidak dapat dinilai dengan uang.
Bila Anda tidak punya harta, sehingga orang-orang tidak memandang Anda, orang-orang tidak menghargai Anda, Anda jangan kecil hati atau nelangsa, karena meskipun kita hina di mata manusia, tetapi sesungguhnya kita mulia dihadapan Tuhan. Bahwa kefakiran itu berat rasanya di dunia, tapi ringan di akhirat, sedangkan kaya itu merugikan hidup di dunia tapi memberatkan hidup di akhirat.
"Bila saja Anda kehilangan harta maja anda baru kehilangan sedikit,
Kalau saja Anda kehilangan kesehatan, Anda baru kehilangan separoh,
Tetapi bila Anda kehilangan harkat dan martabat, harga diri,
Maka Anda telah kehilangan segala-galanya"
"Sugih Tanpa Banda " sebuah proposi yang mengacu pada alam spiritual manusia, yang selanjutnya diaktualisasikan ke wilayah fisikal manusia, sehingga jiwa dan raga , menjadi bangunan yang sinkronik, harmonis dan penuh toleransi. Adapun buahnya adalah kebahagiaan, ketenangan dan keindahan hidup.
"Sugih Tanpa Benda" yaitu menyelaraskan diri dengan situasi dan kondisi, bahwa kekayaan itu semu dan yang kekal adalah kebenaran hati yang selalu damai tanpa memikirkan harta. Hati yang kaya itulah jawabannya, sehingga pola hidup yang dijalani pun tidak berlebihan, tidak iri dan selalu beryukur atas apa yang diperolehnya.
Salam,
Salam,
4 komentar
Uang memang penting, tapi bukan yang terpenting, ya... ^_^
Salam kenal...
>>>>> mida : Sakam kenal kemali
tulisan yg menggugah rasa ... saat manusia memberhalakan benda
perlu keimanan dan keikhlasan yang tinggi untuk bisa menjalani kehidupan jaman sekarang ini dengan "sugih tanpa Banda"....inspirasi untuk kita nerupaya bisa seperti itu.
betewe rada mumet kalu kesini(koneksi lemot seh)...ngga ada kolom artikel terbarunya seh kang, yang tak temuin awal, selalu kontes neraka itu deh.
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.