Dalam syariat hubungan antar manusia dijalin menjadi umat, dimaksudkan untuk membawa seseorang kedalam sebuah bangunan kolektif yang disebut umat, berdasarkan kepercayaan atau agama yang sama.
Foto : google
Meskipun agamanya sama, kelompok manusianya berbeda-beda.
Bukan hanya di Islam terdapat kelompok kelompok kepercayaan yang berbeda-beda.
Semua agama di dunia ini terdiri dari firqoh-firqoh, yang mempunyai keyakinan yang berbeda-beda. Hal ini wajar saja. Karena para tokoh agama yang sama itu berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Bukan hanya adat dan budayanya, melainkan juga pemahaman dan pengalamannya yang berbeda.
Sampai dengan tahap tarekat, perbedaan itu masih tajam. Meski tidak setajam perbedaan di tahap syariat. Perbedaan tata cara dan bentuk amalan agama membuat jurang perbedaan yang mendalam di kalangan syariat.
Meski secara tata cara dan bentuk aliran-aliran tarekat itu berbeda-beda, bahkan ada yang amat tajam perbedaannya, tetapi mereka bisa merasa hidup bersaudara. Pada tahap yang lebih maju, perbedaan itu semakin kecil.
Tahap yang lebih tinggi lagi adalah tahap hakikat. Tahap ini merupakan ujung dari semua perjalanan. Di tahap inilah seseorang diharapkan bisa menemukan kebenaran sejati.
Tahap terakhir dalam perjalan penyempurnaan diri adalah makrifat, ini sebenarnya merupakan buah dari tahap hakikat. Karena pada tahap ini manusia telah menyatukan dirinya dengan Tuhannya. Mengenal Allah senyata-nyatanya, bukan saja mengenal-Nya di akhirat nanti, melainkan ketika masih hidup di dunia ini juga.
Langkah dasar dalam tahap hakikat adalah mengenal diri sendiri. karena dengan mengenal dirinya itulah manusia akan mengenal Tuhannya.
Ada empat ketaktujab yang harus dipahami dalam tahap hakikat berdasarkan sarasehan para wali sanga (9) di tanah Jawa, yaitu :
- Ketakjuban pada syahadat
- Ketakjuban kepada "takbir"
- Ketakjuban dalam sholat atau menghadap Tuhan.
- Ketakjuban dalam menghadapi sarakatul maut.
Dalam tulisan ini hanya untuk berbagi pengetahuan tanpa memiliki suatu tujuan perpecahan akan suatu perbedaan yang ada; hanya untuk persahabatan yang terjalin dalam kehidupan para narablog yang berbeda-beda tetapi memiliki suatu tujuan hidup yang sama.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Salam,
4 komentar
Tapi seringnya mengatasi masalah kecil aja ga mampu, hiks .. gimana pula dengan yang lebih besar, makin klimpungan deh :(
iya meskipun samasama muslim juga bisa berbeda
yah yang paling benar diantara semuanya cuma 1... semoga kita terus ada di jalan Allah yang benar
salam sobat
nice post
thanks
nique >>> yang terpenting kita terus mau berusaha untuk suatu perubahan yang benar Sob.
ninda >>>> Ya benar sekali, trims untuk komentnya.
paskey >>> Salam balik ya Sob, trims atas kunjungannya.
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.