Mengenal Sejarah Opium Dan Peredaran Narkoba - Melihat perjalanan sejarah opium yang membuat heboh seluruh dunia internasional dari beberapa sumber kita akan mendapat banyak informasi, bahwa di balik skenario perdagangan opium merupakan kejahatan sindikat yang melibatkan kekacauan di mana-aman demi kepentingan sekelompok orang. Ada yang buat kepentingan sosial untuk pengobatan (medis) sampai kepentingan politik.
Sejarah opium dimulai di tahun 3.400 SM ketika para petani mulai menanamnya di Mesopotamia bagian bawah. Sejak saat itu, para penduduk telah menanam dan menggunakan opium sebagai narkotika – dan sebagai obat dalam bidang kedokteran, menurut keterangan yang berada di situs House of Opium, di dalam sebuah museum di propinsi Chiang Rai di Thailand.
Pengaruh opium di Asia sangat besar. Minat negara Inggris dalam keuntungan dari perdagangan opium telah memicu dua peperangan dengan Cina di tahun 1.800-an. Opium, yang sering disebut “Emas Hitam,” begitu berharganya sehingga seringkali orang menggunakan emas sebagai pengganti uang dalam perdagangannya, menurut sumber situs houseofopium [dot] com. Di akhir tahun 1900-an, perdagangan yang sama menciptakan apa yang kemudian dikenal sebagai Segitiga Emas.
Wilayah tersebut dinamakan oleh para pedagang opium, meliputi bagian dari tiga negara yaitu ; Thailand, Laos dan Birma yang meliputi lebih dari 100.000 kilometer persegi pegunungan yang membentuk sebuah segitiga atau semacamnya, serta dua buah sungai besar yaitu ; Mekong dan Ruak yang bergabung di tengah daerah itu.
Sedangkan untuk Indonesia sendiri opium mulai masuk pada zaman penjajahan Belanda yakni tahun 1908-an. Saat itu para penjajah mendapatkan opium ini dari India kemudian dijual ke masyarakat luas.
Ada dua cara penjualan opium pada saat itu melalui pelelangan negara dan penjualan kepada bandar-bandar yang tersebar di Indonesia. Tingginya harga opium pada saat itu mengakibatkan banyak opium yang diselundupkan. Pengaruh negatif dari peredaran opium di Indonesia pada saat itu segera bisa disadari oleh pemerintah Belanda.
Dalam sumber lainnya di javaaction [dot] org disebutkan pada tahun 1900-an, pemerintah Belanda mulai melarang rakyat Indonesia dan warganya untuk mengonsumsi opium. Namun tetap saja penjualan opium oleh negara dan pemilik tanah kepada para bandar masih dilakukan mengingat besarnya nilai jual opium.
Sampai hari ini, “obat terlarang memasuki Kamboja dari daerah Segitiga Emas di sepanjang perbatasan-perbatasan Thailand, Laos dan Birma,” lalu melalui Kamboja menuju Thailand dan Vietnam untuk diekspor,” menurut buku terbitan tahun 2010 berjudul “Issues for Engagement: Asian Perspectives on Transnational Security Challenges “ (Masalah-Masalah Untuk Dijadikan Perjanjian: Pandangan Asia Mengenai Tantangan-Tantangan Keamanan Antarnegara).
Negara-negara Segitiga Emas telah matang dalam membuat dan mengedarkan obat terlarang, menurut buku yang diedarkan oleh Asia-Pacific Center for Security Studies (Lembaga Asia-Pasifik untuk Penelitian Keamanan) itu. Misalnya, “para laboratorium tersembunyi yang ditunjang oleh sindikat kejahatan yang teratur membuat obat-obat terlarang di daerah-daerah Kamboja yang jarang penduduknya,” demikian dinyatakan buku itu, dan perbatasan-perbatasan yang bercelah memancing para penyelundup untuk melewati hutan-hutannya yang terpencil.”
Thailand merupakan “tempat pemindahan muatan dan importir bersih obat perangsang jenis amphetamine,” menurut Laporan Kebijakan Pengendalian Narkotika Internasional dari Departemen Luar Negeri A.S. di tahun 2010. Menurut laporan tersebut, shabu-shabu diperdagangkan dari Birma melewati perbatasan utara Thailand untuk diekspor secara internasional.
Kemungkinan obat-obatan terlarang dibawa dari Birma melalui Laos dan menyeberangi Sungai Mekong memasuki Thailand, menurut laporan itu, yang menambahkan bahwa para penyelundup juga membawanya ke selatan melalui Laos menuju Kamboja di mana mereka masuk lewat perbatasan Thai-Kamboja.
Jumlah tablet shabu-shabu yang diedarkan dari Segitiga Emas juga telah meningkat jumlahnya, menurut laporan tersebut. Di tahun 2008 misalnya, pihak berwajib Cina di propinsi Yunnan telah menyita shabu-shabu sebanyak 2,4 ton. Terlebih lagi, Cina dan India merupakan penghasil besar ephedrin dan pseudoephedrin, yang digunakan secara tak sah dalam pembuatan shabu-shabu, menurut laporan tersebut.
Dari catatan perjalanan sejarah peredaran narkoba jenis apa pun, maka pada jaman era abad milenium ini pemerintah Indonesia menyatakan sikap perang terhadap narkoba sejenisnya. Melalui Badan Narkotika Nasional bersama seluruh instansi pemerintah Indonesia bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat berkomitmen untuk bergerak bersama dalam melakukan pencegahan dari penyalahgunaan narkoba.
Dan pada tahun 2014 ini pemerintah Indonesia melalui gerakan Indonesia Bergegas untuk menjadikan Indonesia Bebas Narkoba pada tahun 2015 dengan konsep memanusiakan para korban dari penyalagunaan narkoba yang ada di Indonesia. Karena para pemakai narkoba merupakan korban dari penyalahgunaan zat akditif yang lebih memerlukan perawatan rehabilitasi untuk kembali hidup normal dan sehat dari pada sebuah penjara yang tidak dapat membantu memecahkan permasalahan untuk mereka.
Salam,
Sumber :
http://apdforum[dot]com
Badan Narkotika Nasional.
Mengenal Sejarah Opium Dan Peredaran Narkoba
Posted by Unknown
Posted on 17.43
with 10 comments
Written by : Indra Kusuma - Describe about us
Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
Artikel Terkait:
10 komentar
ternyata sudah populer sebelum masehi, sejarah yg panjang
sukses slalu
Ooo begitu ya Mas Indra sejarahnya, baru tau Mas, soalnya Boku kalau mau ingin tau tentang itu takut soalnya..:)
prihatin ya mas karena
negeri ini udah jadi target peredarannya...
ternyata narkoba punya sejarah yang panjang ya mas. Sepertinya akbat dari pengaruh orang luar negeri yang mampir ke indonesia
Sangat prihatin Narkoba sudah banyak di Indonesia, budaya asing ini
Makin hari makin marak di negri Indonesia, sgala tindakan dan sangsi
berat dari pemerintah, mereka semakin berani pula menentangnya, dengan
Cara sembunyi-sembunyi. sangat Prihatin. makasih Mas Indra share nya :)
Seperti itulah Kang yang saya dapat, maka dari itu kita harus bisa lebih hati-hati ya biar tidak jadi korban penyalahgunaan narkoba ini. :D
Salam
Kebetulan Kang saya dapet informasi ini, dan bisa kita bagikan untuk para sahabat dan teman-teman serta pembaca mengetahui hal ini. Minimal dapat menjadi wawasan pengetahuan kita bersama. :D
Salam
Benar Mas, bahakan sekarang produksi sudah ada yang di Indonesia. Padahal kan aslinya bukan dari Indonesia, nah sekarang kita baru tahu bahwa Indonesia merupakan korban dari kepentingan sindikat narkoba ini. :D
Salam,
Kalau di lihat dari sejarahnya seperti itu Mba, namun sayangnya orang Indonesia juga yang menjadi oknum malah jadi ikut-ikutan merusak negaranya sendiri ya.... padahal kan dia juga menjadi korban :D
Salam
Sama-sama Mas Saud. semoga bermanfaat dan kita bisa menyelamatakan bangsa Indonesia dari bahaya narkoba ini. :D
Salam
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.