Umumnya manusia dikatakan sebagai bagian dari dunia ini. Manusia dikatakan sebagai sebutir pasir di padan pasir. Pandangan ini besar segi kuantitatifnya. Tapi tidak demikian, bila yang diperhatikan adalah kualitatif sifat manusia dan karkter manusia.
Bila kita mempelajari studi Kejawaan, kita akan menemukan Ajaran Dewa Ruci atau Bhima Suci. Dari situ akan diketahui bahwa di dalam diri manusia yang secara lahiriah ini kecil, tetapi di dalamnya memuat apa saja yang ada di alam raya.
Sebaliknya tidak setiap apa yang ada di dalam diri manusia terdapat di luar dirinya. Bila melihat secara kuaitatif, menurut sifat dan karakternya, maka sebenarnya manusialah yang merupakan jagad besar. Sedangkan alam yang di luar diri manusia harus melihat ke dalam dirinya. Dan bukan keluar dirinya. Apa yang ada di luarnya sebenarnya kecil. Jiwa manusia itu lebih besar dari langit dan bumi . Karena tentang besarnya langit dan bumi itu dari manusia.
Bila manusia mengikuti atau menuruti semua keinginan yang hadir di bumi ini, sebenarnya manusia mengikuti hal-hal yang remeh. manusia yang besar ini ternyata terjebak pada hal-hal yang kecil. Itulah sebanya dikatakan bahwa diri manusia itu terperangkaop oleh badan yang bersifat bangkai.
Jagat kecil memang sangat lemah. Karena lemahnya itu, jagat kecil selalu tidak tetap. Ia terbentuk, dan punah. Ia tumbuh, berkembang dan akhirnya musnah.
Bumi yang secara fisikal sangat besar, tetapi secara kualitatif ia tetap kecil. Ia akan dimakan usia perjalanan waktu.
Lain dengan manusia, meskipun ketika terkonsepsi terjadi pembuahan ( pertemuan sel sperma dan sel telur ), tidak tampak oleh mata; tapi ia dapat tumbuh dan berkembang, dengan menguasai bumi. Malah semua yang ada di semesta alam ini menjadi pelayan manusia.
Jagat kecil termasuk badan jasmani manusia merupakan alat dan wahana bagi manusia untuk mencapai tujuannya. Diri manusia merupakan pengemudi.
Ketika diri manusia masuk ke dalam badan jasmani, ia menjadi lemah. Sering tidak kuasa alam menghadapi lingkungannya. Manusia terperangkap oleh serpihan. Serpihan dunia. Dia menjadi kerdil. Memandang besar hal-hal yang kecil. Akhirnya manusia lupa, sehingga memandang kecil hal-hal yang besar, seperti tujuan hidupnya.
Dari jagat besar datang ke dunia sebagai wakil Allah SWT. Manusia diciptakan sebagai khalifah di alam jagad ini. Untuk "hamemayu hayuning bawana". Untuk mempercantik bumi yang di buat cantik oleh Allah. Untuk menjadi pemakmur bumi. Tapi dalam perjalanan, batu kerikil pun bisa menjadi sandungan. Hal-hal kecil dan remeh pun akhirnya dapat menyilaukan pandangan manusia.
Hakiki diri manusia adalah jagat besar. karena ia mewakili Diri Yang Mahabesar yaitu Allah SWT. Tapi, kendaraan manusia yang berupa badan jasmani ini terlalu kecil. kacamata yang digunakan malah mengecilkan hal yang besar dan membesarkan hal yang kecil. Itulah dilema manusia.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Salam,
25 komentar
Filosofi Jawa, khususnya makrokosmos dan mikrokosmos adalah dua kesatuan yang tak terpisahkan. Semua penting, tak bisa didikotomikan.
Makrokosmos dan mikrokosmos versi jawa...hmmmm.... mantaf....
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
wah ijinkan saya mencerna tulisan diatas, soalnya pemahaman saya sangat dangkal
Assalamu'alaikum Kang,
terus terang saya harus membacanya dua kali untuk menangkap makna dari pengertian makro dan mikrokosmos yang tanpa saya sadari sebenarnya sudah terbentuk dalam diri ini. Terus terang saya orang jawa tapi belum paham benar tentang kekayaan filosofi yang dimiliki.
Budaya Jawa penuh dengan filosofi..Bahkan untuk menyusun tata ruang suatu rumah saja harus diperhitungkan dengan banyak referensi filosofi..
Sebagai contoh, bentuk atap Joglo yang harus dihitung jumlah baris gentengnya..
Filosofi yang menggunung yg dimiliki p. jwa...
cuma bisa menghela nafas membaca artikel ini.
penuh makna dan arti.
Filososfi jawa memeberikan pelajaran berharga kepada kita semua tentang memaknai hakikat hidup yang sebenarnya
Sebenarnya banyak yang bisa kita dapat dari budaya jawa baik dari tradisi maupun adat kebiasaan yang turun temurun dari jaman dahulu. Bukan untuk diterima secara mentah2 apalagi dipandang dari sisi mistisnya, namun perlu dikaji kembali sehingga makna dan filosofinya dapat dimengerti oleh masyarakat jaman sekarang.
sepakaaattt...
tugas manusia sebagai khalifah di bumi
adalah hamemayu hayuning bawana..
mempercantik dunia ciptaan Tuhan...
ulasan yang menarik Mas Indra..
salam sukses..
sedj
busyeet tulisanmu bgs bgt sob..
mgkin tulisan ini agak sulit utk dicerna secara cpt, butuh memahaminya dgn membacanya berulang kali...
saluuut!
blh saya save ya....
ini tulisan yg bgs bgt
Saya agak terpana juga. ini membahas filosofi jawa, dan kebetulan saya juga orang jawa.
Saya juga menulis masalah "mengatasi gelisah dengan memasuki zona ikhlas" di http://ratnawatiutami.blogspot.com/2010/11/menghilangkan-gelisah-dengan-memasuki_29.html .
Bagaimanapun juga manusia tanpa ruh, dia hanya sekedar mayat yang membusuk. Jadi saat manusia ditiupkan ruh saat dalam kandungan, itulah disebut hidup, dari bayi hingga dewasa.
Sedangkan bumi yang kecil di dalam alam semesta, tadinya murni, sekarang penuh dengan muatan sampah dan radiasi karena nuklir yang diciptakan manusia sendiri.
Pada akhirnya bumi akan mengalami hari akhir, dimana gunung-gunung akan bertebangan dan jagad raya akan musnah. Manusia akan berkumpul di padang masyhar.
Untuk bisa menyelamatkan dunia (minimal berkontribusi) manusia mesti memperbaiki diri sendiri dengan meningkatkan keimanan pada Allah dan hari akhir. Mungkin itu ya maksud dari memperbaiki masalah kecil bisa memperbaiki masalah yang besar.
Maaf ya, komentar saya kok panjang sekali kayak postingan. Terima kasih atas artikelnya yang membahas masalah filosofi tentang alam semesta...
manusia memang diibaratkan sebutir pasir yang kecil
Berpikir besar,
dan memulai dari yg terkecil..
aku suka kata2
"Bila manusia mengikuti atau menuruti semua keinginan yang hadir di bumi ini, sebenarnya manusia mengikuti hal-hal yang remeh. manusia yang besar ini ternyata terjebak pada hal-hal yang kecil. Itulah sebanya dikatakan bahwa diri manusia itu terperangkaop oleh badan yang bersifat bangkai."
Jasmani ini tak lain hanya ibarat kendaraan ruh kita,
kita adalah makhluk langit yg sedang bermain
di bumi dengan mengendarai kendaraan badaniah.
Semoga lebih banyak orang yang senantiasa menggunakan pikiranya dengan baik hingga yakin bukan hanya permasalahan kecil saja yang bisa diatasi, permasalahan besar pun akan mendapat solusi.
harus dibaca berulang kali agar mengerti maknanya.
tulisannya apik!
manusia kadang terperangkap oleh serpihan-serpihan dunia. hmmm...dalem banget.
ketika kita terlena pada dunia.. kita akan lupa pada tujuan kita di dunia...
mantaaap...!!!
Bagus banget nih gan informasinya, kebetulan ane lagi dibingungkan dgn tugas ini, puyenk... :(
Btw trims share na...
perlunya membaca alfatecha sebelum membaca kalimat2 luhur ,insya'allah kedalaman arti setiap kalimat yang luhur tadi bisa tertangkap oleh pikiran dan batin kita ,melalui ruh ini.
ternyata tidak sesederhana membaca kalimat2 biasa.kalau sudah online denganNya lebih gampang.
Pernah juga aku mendengar -+ masalah segem garam.
garam mau dimasukkan kedalam air segelas atau ke air yg ada didanau. Kalau masalah/garam diletakan didalam tempat yg kecil (gelas) maka akan terasa asin sekali tapi jika masalah/garam diletakan di tempat yg besar/danau makan tidak terasa asin.
itulah masalah dalam diri kita, diri kita merasa besar atau kecil dalam menyelesaikan masalah.
Dengan FSM: E = - x + y dan Peta Energi dan Nonenergi Alam Semesta Minimalis dapat diinformasikan bahwa Alam Semesta bukan hanya terisi oleh materi, semalinkan juga terisi oleh energi dan non energi.
Non energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan energi, apalagi dibandingkan dengan materi.
Ilmu Pengetahuan yang materialistik beranggapan Alam Semesta hanya terisi oleh materi, sehingga menganggap Sub Alam Fisika yang dapat terakses oleh pancaindra dan peralatan fisika sebagai Alam Semesta.
TM menginformasikan: Alam Semesta adalah sebuah sistem tertutup dimana jumlah energinya tetap, yang berubah hanyalah kesadaran energinya atau dimensinya. Energi tak mungkin keluar dari Alam Semesta, yang dapat keluar dari Alam Semesta adalah non energi (diantaranya soul).
Energi dapat dimengerti oleh manusia sedangkan non energi (diantaranya soul) tak mungkin dimengerti oleh manusia dan sepenuhnya menjadi rahasia Tuhan YME. Namun jika non energi berinteraksi vitalistik dengan energi membentuk microcosmos, maka akan dapat dimengerti oleh manusia,
Berdasarkan kesadaran energi sejalan dengan dimensinya, maka TM menginformasikan adanya 5 Sub Alam semesta yang memiliki dimensi berbeda karena kesadaran energi didalamnya berbeda. Semua energi berbaur menjadi satu secara acak, namun memiliki kesadaran berbeda-beda sesuai dimensi Sub Alamnya:
1. Sub Alam Gaib, sesama energi gaib x dapat saling bergabung membentuk rantai energi x atau menyatu membentuk energi x dengan nilai lebih tinggi.
2. Sub Alam Metafisika, sesama energi metafisika y dapat saling bergabung membentuk rantai energi y atau menyatu membentuk energi y dengan nilai lebih tinggi.
3. Sub Alam Transien terdapat energi x dan energi y yang sifatnya berbeda dengan saat di Sub Alam Gaib dan Sub Alam Metafisika. Sesama energi x saling tolak menolak, sesama energi y juga saling tolak menolak, sedangkan energi x dan energi y akan saling tarik menarik.
Sifat energi x dan y di Sub Alam Transien identik dengan sifat kutub magnet u dan s, sehingga TM menginformasikan bahwa Sub Alam Transien terisi oleh monople magnet Weber yang sebelum melakukan interaksi mengalami transisi/osilasi membentuk gelombang magnet x dan gelombang magnet y.
Setelah berinteraksi akan terbentuklah dipole magnet Weber, dipole magnet yang kedua kutubnya berbeda besarnya (x#y) disebut eteric atau eter, sedangkan yang kedua kutubnya telah mengalami keseimbangan prima (x=y=q), disebut quantum minimalis atau quanta minimalis.
Eteric saling bergabung membentuk rantai tertutup eteric (e). Quantum minimalis bergabung membentuk rantai tertutup quantum minimlais(q)
Rantar tertutup eteric (e) dan rantai tertutup quantum minimalis (q) dapat menyatu membentuk quantum eteric (q)*(e) disebut multi axis matter) atau bergabung membentuk anti matter (q) + (e), disebut monoaxe matter.
4. Sub Alam Fisika terisi oleh berbagai matteri yang berupa: quantum minimalis dengan berbagai nilai q, rantai quantum minimalis, rantai tertutup quantum minimalis (q) dan quantum eteric (q)*(e). Atas dasar itu maka di Sub Alam Fisika terdapat berbagai tingkat ujud benda yang bermasa, sesuai dengan prosentasi komponen yang membentuknya. Di Sub Alam Semesta berlaku dimensi ruang nyata (panjang,lebar, dan tinggi),dimensi massa dengan berbagai kepadatannya, disamping dimensi waktu.
5. Sub Alam Organisme terisi energi organisme (bio energy) dan organisme yang merupakan interaksi antara energi fisika dengan Symmetrical Trans Wave yang dapat menghasilkan photon (diantaranya cahaya).
Saat non energi (termasuk soul) berinteraksi vitalistik dengan body yang terbentuk dari energi ,maka terbentuklah microcosmos (keteraturan kecil pada individu makluk hidup). Karena microcosmos (termasuk manusia) memiliki unsur energi, maka microcosmos menjadi dapat dimengerti oleh manusia.
Menurut Teori Som Wyn di Alam Semesta terdapat tujuh lapis kehidupan sebagai hasil interaksi vitalistik soul dengan body yang tersusun dari energi) yang dalam TM dinamakan microcosmos.
1. living organsime: soul/jiwa yang bertubuh organisme, sehingga memiliki massa: misalnya manusia, binatang dan hewan. Ilu pengetahuan yang materialistik tak mengakui adanya soul, namun ilmu psychologi mengakui adanya jiwa.
2. living astral body atau spirit: soul yang bertubuh astral body sehingga tak memiliki massa, misalnya setan, jin dan makluk halus lainnya sebagai yang diinformasikan lewat keyakinan/ agama.
3. Living dark body: soul yang memiliki tubuh dark body/ tubuh metafisika sehingga memiliki kecerdasan tinggi, Misalnya para dewa kecerdasan, diantaranya Ilmu Pengetahuan yang mengajarkan memperoleh kenikmatan hidup sementara.
4. Living bright body: soul yang memiliki tubuh gaib, sehingga memiliki kesucian tinggi,misalnya isi buku suci yang membimbing untuk mencapai kebahagiaan abadi.
5. Talent body: sejenis dark body namun immortal.
6. Holly body: sejenis bright body namun immortal.
7. Non body: soul yang bertubuh non energi sehingga dapat bebas meninggalkan Alam Semesta menuju ke Alam Abadi,namun sepenuhnya patuh pada kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa (bedakan dengan Tuhan YME).
Catatan: non body tak memanfaatkan proses reincarnasi (hidup kembali) sedangkan spirit berusaha untuk melakukan proses reincarnasi.
wiih baru tahu secara mendalam nih.. ttg makro n mikrokosmos
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.