Ketika kita berumur sembilan tahun, praktis tidak ada lagi sel-sel yang membentuk diri ketika bayi. Sel-sel yang menyusun daging, tulang dan otot kita ini meupakan sel-sel baru. Sel-sel otak yang digunakan untuk berpikir, mengalami kehausan, mati dan tumbuh lagi sel-sel yang baru.
Pancaindera hanyalah alat atau sarana bagi sang urip atau sang hidup. Tetapi, pancaindera ternyata bukan milikinya. Pancaindera hanya barang pinjaman. Bila pancaindera itu dicabut, maka tidak kuasalah hidup kita menahannya. Betul-betul lemah hidup ini.
Bila pancaindera sudah dicabaut, tubuh jasmani ini akan menjadi bagkai. Jasmani akan ke tanah dan membusuk. Tubuh ini akan hancur. bahkan ketika jadi mayat, tubuh ini disifati najis atau kotor.
Pancaindera ternyata tidak kuasa menahan hidupnya sendiri. kita mengetahui bahwa penglihatan orang tua menjadi kabur. Pendengaran orang tua berkurang. Penciuman pun jika terkena flu berkurang. Pengecapan pun tidak setajam waktu muda. Sensibilitas, kepekaan rasa jasmani, semakin tua semakin hilang. Kehidupan pancaindera ternyata dihadirkan untuk menyongsong kematian.
Pancaindera tidak dapat dijadikan pegangan hidup atau pedoman hidup. Oleh karena itu, dalam mencari kebenaran hidup tiada bisa bergantung pada pancaindera. Indera hanyalah alat. Ia tidak dapat menyimpulkan makna kehidupan.
"Pancaindera tidak cukup untuk mengetahui kebenaran. Pancaindera memang menerima kesan-kesan dari objek yang tampak. Kesan-kesan yang diserap ternyata bukan "benda" dalam dirinya sendiri. Tetapi hanya fenomena atau penampakannya saja"
Hampir semua orang tahu bahwa semakin tua seseorang semakin turun daya tangkap inderanya. semua orang tahu bahwa kenyamanan hidup ini ada, karena ada pancaindera. orang dapat hidup gelisah juga karena pancaindera. Penderitaan yang dialami manusia juga masuk melalui pancaindera. Pintu masuknya kebahagiaan atau penderitaan adalah melalui pancaindera.
"Hanya sedikit orang yang tahu bahwa jalan hidup itu tidak diketahui oleh pancaindera. meskipun pancaindera itu alat untuk membantu manusia untuk tahu sesuatu. Tetapi, kesan yang diterima pancaindera tidak sebagaimana adanya".
Allah SWT menyediakan pancaindera yang tidak membebani pemakainya. Dalam kondisi normal, pancaindera merupakan alat yang terbaik bagi manusia untuk menangkap kesan yang ada pada benda-benda di sekeliling kita. Pancaindera hanyalah alat.
Dengan mengetahui dan memahami pancaindera, maka kita dapat menggunakan pancaindera untuk membantu upaya kita mencari jalan hidup, untuk kebenaran. Tetapi kita tidak boleh percaya begitu saja apa yang ditangkap pancaindera. karena pancaindera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup kita.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil;
maka, kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
7 komentar
kepada Mas Indra Kusuma Sejati dan keluarga
kami menyampaikan selamat tahun baru
1 muharram 1432 Hijriah
semoga kita selalu meraih berkah dari Allah
salam sukses...
sedj
mencari jalan hidup sambil dijalani seperti air mengalir dan ikuti nurani karena nurani takan bohong dan tau mana baik buruk jreng..jreng... makasih sharingnya bung
Semoga saja kita bisa memanfaatkan panca indra kita untuk hal hal yang baik yah.
Selamat tahun baru Sob.
Salam.. .
yang nampak di mata kita
belum tentu seperti itu adanya
kadang sering kita mengalami
halusinasi..
Harus selalu bersyukur, dilahirkan dengan kelima indera yang lengkap... TT__TT
kluarga yg sakinah..neh
sy senang kalau dapat ilmu dari sini , kebetulan lg cari juga info resepmasakan
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.