Selama ini takbir hanya dimaknai sebagai ucapan ”Allahu Akbar” artinya Allah Maha Besar. Takbir adalah pengucapan yang lahir dari firman Allah untuk memuji dzat-Nya, keagungan-Nya, kekaguman yang timbul di dalam hati yang menerima belas kasih-Nya. Diibaratkan pelita dan sinarnya.
Bila tertakbir, itu merupakan wujud firman Allah itu sendiri.
Firman Allah-lah yang bersuara bukan suara orang yang mengumandangkan adzan.
Pengucapan takbir bukan lahir dari dorongan emosi, melainkan ucapan takbir harus tumbuhan dari kekaguman kepada dzat-Nya. Muncul dari kelembutan hati rahmani. Suara yang terdengar itu sebenarnya suara Tuhan sendiri melalui mulut hamba-Nya.
Takbir yang muncul dari firman Allah itulah yang tidak akan lekang oleh zaman, tidak berubah, tidak akan mati, dan tidak akan sakit. Takbir yang sejati menyatakan kebesaran Allah dari af’al Allah sendiri.
Jadi, takbir yang sebenarnya itu hasil penghayatan diri terhadap sifat Allah. Dan, tentu saja hal yang demikian ini telah dilakukan oleh Nabi sehingga sifat memuja yang sesungguhnya itu merupakan sifat terpujinya Allah SWT yang ada pada diri manusia itu sendiri.
”Tidak akan sempurna shalat bila takbirnya bukan hasil dari penghayatan yang harus muncul dari hati sanubari terdalam”.
Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.
Salam,
4 komentar
Semoga... takbir saat shalat berasal dari hati yang paling dalam
salam sahabat
pada dasaranya selain memahami kita juga setidaknya mampu mengamini dengan tindakan yang sejalan dengan baik
Ya Alloh... ampunilah dosa-dosa hamba hari ini... Allahu Akbar...
Ami >>>> Kita dapat menjadikannya bila kita selalu beristiqomah Sob ! Sukses selalu
Dhana >>>> Benar Sob ! trims atas penambahannya semoga bermanfaat untuk kita semua.
Sants >>> Aaamiiin !
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.