Cegah Penyalahgunaan Narkoba Sedini Mungkin

Cegah Penyalahgunaan narkoba Sedini Mungkin. - Usia muda merupakan fase usia yang labil, gampang terpengaruh dan rasa penasaran yang luar biasa yang selalu mendorong rasa ingin tahu untuk melakukan coba-coba dalam hal baru. Pada usia labil inilah pada umumnya mereka berubah dan sering terusik, baik secara nurani, emosi, mau pun secara fisik.  Dan pada usia ini merupakan usia yang paling rawan untuk mereka terjerat penyalahgunaan dari narkoba. Hal tersebut merupakan salah satu pintu celah yang dapat di manfaatkan bagi para pelaku pengedar narkoba sebagai objek target pasar bagi usia remaja dan mahasiswa.

Melihat kelabilan usia remaja dan mahasiswa tidaklah mengherankan bagi kita bila angka pertumbuhan dari korban penyalahgunaan dalam catatan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengalami penambahan yang sangat signifikan. Pada tahun 2011 ada sekitar 4,2 juta jiwa korban penyalahgunaan narkoba  untuk tingkatan usia ini.

Dan bukan hanya itu saja, yang lebih mengejutkan dan membuat hati menjadi lebih miris lagi, angka korban dari penyalahgunaan narkoba pada masa sekarang ini sudah menghinggapi pada usia anak-anak Sekolah Dasar (SD). Dan hal ini terjadi di seluruh propinsi Indonesia. Hal ini terungkap pada acara Forum Group Discussion (FGD) yang di selenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional dengan para blogger pada hari Sabtu, 22 Febuari 2013.

Tentunya hal ini sangat membuat hati kita sebagai orang tua menjadi begitu prihatin dengan keadaan seperti ini. Sikap was-was untuk berhati-hati dalam menjaga buah hati kita agar tidak terjerumus dan menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba. Selaku orang tua kita pun harus mampu menanamkan rasa sikap berani dan bertanggung jawab kepada diri sendiri untuk menjadi generasi anti narkoba.

Salah satu solusi pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat di lakukan sedini mungkin oleh para orang tua terhadap anak-anaknya. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendidikan karakter anak dalam keluarga dari usia anak sedini mungkin. Pendidikan karakter ini sangatlah penting dalam memberikan pendidikan anak akan pengetahuan dengan pola kasih sayang yang terus di terapkan di tengah-tengah keluarga, terutama untuk membantu pembentukan nurani anak dari usia dini, dari keluarga, lingkungan sekolah, mau pun lingkungan pergaulan si anak.

Dalam lingkungan keluarga inti, pendidikan karakter anak dapat kita lakukan dengan mudah. Sebagai orang tua kita di tuntut harus memainkan peranan yang sangat penting di keluarga inti. Di mana seorang ayah dan ibu harus dapat menjadi suri tauladan bagi anak-anak mereka yang dapat membangun komunikasi aktif dengan perhatian dan kasih sayang.

Sebagai orang tua kita tidak perlu memahami dan menjalankan pola asuh yang tepat bagi anak-anak kita. Karena anak tidak akan bisa dibentuk hanya sekedar memberikan konsep pendidikan modern yang hanya fokus pada hukuman dan kepatuhan belaka yang di tanam oleh orang tua yang otoriter atau hanya memikirkan kepentingan pribadinya sendiri tanpa memperdulikan dampak dari prilakunya kepada si anak.

Contoh kecil ; bila seorang anak melakukan kesalahan ada tipe orang tua yang hanya memarahi anaknya secara berlebihan, dan biasanya orang tua tersebut hanya melakukan penekanan kepada si anak untuk patuh atau pun menuruti perintah dari apa yang di katakan orang tuanya saja.

Bila hal ini terjadi dan kita lakukan dalam kehidupan anak di keluarga, maka hal ini dapat mempengaruhi jiwa psiskologi si anak. Dan kita sebagai orang tua telah melupakan akan satu hal bahwa dunia anak merupakan dunia bermain dan dunia makan.

Konsep pendidikan karakter kepada anak usia dini, dapat membentuk sikap positif kepada anak-anak kita dalam hal positif, bila saja dalam pendidikan karakter tersebut dapat kita lakukan dengan pengetahuan yang dapat kita ajarkan kepada anak, dan biasanya anak-anak akan melihat apa yang orang tuanya lakukan dari pada yang hanya orang tuanya katakan tanpa mereka lakukan.

Menurut pendapat Thomas Lickona pakar psiskologi guru besar University of New York Amerika Serikat, karakter seseorang pada saat menginjak usia dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman ketika orang tersebut masih berusia di bawah 10 tahun. Dalam hal ini peran orang tua dalam menciptakan suasana kehangatan hubungan cinta kasih sayang di dalam keluarga yang memiliki peranan yang sangat penting.

Sedangkan dunia pendidikan sekolah, peran guru sebagai pengganti dari setiap orang tua bagi anak-anak didiknya. Dan guru di lingkungan sekolah merupakan pusat tokoh perhatian yang dapat memainkan peran penting yang patut di "gugu" dan di tiru oleh para anak-anak didik.

Sedangkan untuk menjaga keseimbangan bagi pembentukan karakter seorang anak, lingkungan pergaulan merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak sedini mungkin. Bila anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang baik dan positif, dia akan menghasilkan pergaulan dan pertumbuhan karakter positif yang melekat dalam kepribadian si anak. Dan hal ini juga berlaku sebaliknya, bila anak-anak tumbuh di lingkungan yang kurang baik atau pun negatif, maka pertumbuhan karakter si anak akan terpengaruh melalui lingkungan yang negatif.

Dengan mengenal arti pentingnya pendidikan karakter dalam kehidupan anak sejak usia dini, maka kita selaku orang tua dapat melakukan pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba sedini mungkin, maka kita selaku orang tua dapat melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba sedini mungkin dengan  membentengi anak-anak kita dengan memberikan pengetahuan dengan sentuhan kasih sayang dari suri tauladan yang da di sekitar mereka. Bila hal bisa bisa di lakukan oleh masing-masing keluarga inti di Indonesia tidak musatahil akan membawa keadaan Indonesia bebas narkoba pada tahun 2015 nanti, mari kita Cegah Penyalahgunaan Narkoba Sedini Mungkin.




Salam,

Sumber :
1. Badan Narkotika Nasional.