Walau pun sudah di lakukan upaya pengontrolan dan pemusnahan akan barang haram tersebut dalam pemberitaan di media massa hal ini masih saja sering muncul dan dapat kita lihat, bahkan modus operandinya pun dalam bentuk peristiwa yang berbeda dan baru. Hal ini menunjukan parahnya anomali oknum masyarakat yang mengambil keuntungan dari setiap penderitaan dari para korban.
Dari informasi Badan Narkotika Nasional kejahatan narkoba bukan hanya merupakan satu masalah yang harus di selesaikan, karena di balik semua kejahatan tersebut ada tindak kejahatan lain yang mengikat bagaikan ikatan tali simpul lingkaran setan. Jadi tidak salah bila ada orang yang mengungkapkan bahwa mata rantainya bila di bunuh satu akan tumbuh menjadi seribu.
Dibalik semua ini tidak lain dan bukan hanya satu kata yang ada di setiap kenikmatan dalam usaha para sindikat jaringan narkoba yang menjadi candu mereka, yaitu keuntungan yang sangat menggiurkan bagi mereka yang terlibat dalam jaringan narkoba ini. Bahkan dari data Departemen Luar Negeri yang terdapat di Badan Narkotika Nasional di beberapa negara terdapat para oknum Tenaga Kerja Wanita yang terjaring dalam sindikat narkoba jaringan internasional.
Dari data tersebut di atas ada 63 orang Tenaga Kerja Wanita Indonesia yang telah di bebeaskan dari ancaman hukuman mati terkait kasus narkoba di beberapa negara seperti di Arab Saudi terdapat 8 orang WNI, Di Malaysia 31 WNI, Di Taiwan 22 WNI, dan di Iran 2 WNI. Dan perkembangan terkini dari data catatan Badan Narkotika Nasional masih ada sekitar 140 WNI di Luar negeri yang terancam hukuman mati karena kasus narkoba.
Bahkan tembok penjara pun tak mampu menghentikan peredaran barang haram ini, dan ironisnya justru disinyalir menjadi tempat produksi atau pun pembuatan dan pusat peredaraan narkoba. Seperti baru-baru ini terungkap dalam pemberitaan di media massa. Hal inilah yang menyebabkan bagi mereka tidak akan pernah jera bila tertangkap, bahkan sebuah hukuman penjara pun, menjadikan ladang baru yang nyaman bagi orang-orang tertentu melakukan bisnis barang tersebut yang dapat di kendalikan di balik tembok penjara yang bisa mereka beli.
Melihat kejadian ini tentu bukanlah suatu pekerjaan rumah di dalam negeri saja yang harus di selesaikan bagi pemerintah. Dan masih banyak pekerjaan yang masih menunggu untuk diselesaikan di luaran sana yang juga harus di rapihkan. Semua ini merupakan rangkaiatan dan tali simpul penyakit lingkaran setan yang tidak berujung.
Terlepas dari polemik yang ada seperti apa yang kita lihat dari data tersebut di atas dari Badan Narkotika Nasional dan kenyataan di lapangan. Narkoba bukan hanya sebuah zat yang paling mematikan. Karena kenapa ?.... karena bila para korban yang trekena penyalahgunaan dari narkoba bisa di tangani dengan benar, maka para korban dapat terselamatkan dan kembali dalam kehidupan masyarakat semestinya. Mereka dapat berkarya dan mengembangkan kreatifitas mereka kembali dalam kehidupan.
Yang harus di pikiran lebih jauh lagi bagi kita adalah, narkoba merupakan salah satu pintu masuknya virus HIV/AIDS yang mematikan, hingga sampai detik ini pun belum ada obat yang menyembuhkan penyakit ini. Karena kedua penyakit sosial ini masuk dari pola kehidupan bebas secara modern dan tidak terkendalikan dari sifat egois yang merupakan sifat alami diri manusia yang tidak terkontrol.
Untuk itu, dalam penyelamatan generasi bangsa, baik itu dari golongan usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua, dan dari pemerintah mau pun seluruh instansi swasta dapat ikut bergerak bersama dalam program penyadaran bahwa korban dari penyalahgunaan narkoba tidak harus di penjara, dan lebih tepatnya di berikan tempat untuk di rehabilitasi dan di putus dari mata rantai lingkungan yang mempengaruhinya.
Kita semua yakin bahwasanya di dunia ini tidak ada yang mau menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba bahkan menjadi sindikat sekalipun. Mengingat bahwa tujuan hidup dari kita sebagai manusia tetap ingin memberikan yang terbaik bagi keluarga bangsa dan negara. Namun, di karenakan dalam penerapan metode alasan yang klasik yang selalu dijadikan tameng, maka hal ini selalu membuat pikiran kita yang menjadi buntu dan cepat patah arang melihat sebuah prospek potensi diri positif yang dimiliki dai setiap individu yang terdapat di dalam diri kita.
Bahkan dari sisi sosial internal keluarga kecil pun hal ini sering kali di jadikan hukuman untuk saling menyalahkan, baik itu si istri atau pun suami, hingga pergaulan lingkungan anak. Dan si anak pun memiliki dalih yang sama akan sebuah perhatian dan kasih sayang yang telah menguap entah kemana di tengah keluarga mereka, sehingga hal ini membuat dirinya mencari perhatian dan kasih sayang dari dunia luar yang ternyata pilihannya tersebut menjadi dirinya terjebak dalam suatu dilema kehidupan yang merusak.
Belum lagi hal ini berkembang dari pendapat sosial lingkungan hingga menjadi suatu polemik bersekala besar dalam suatu negara. Dari pembentukan sebuah sistem dan konsep penyelamatan hingga pemusnahan bagi narkoba, bahkan tidak kalah lantangnya suara yang ikut meramaikan untuk mengangkat permasalahan ini untuk saling menyalahkan dan membela, tanpa mau mengenali penyelesaiaan suatu permasalahan dari titik dasar persoalan yang berkembang, di tambah tidak melaukan suatu tindakan apa pun dalam hal ini. Yang semuanya akhirnya berkembang tanpa kontrol dan tidak jarang faktor ekonomi menjadi senjata alasan mereka untuk mengelak dan lari dari permasalahan yang pada dasarnya mereka tidak mau tahu untuk mengenali permasalahan yang ada sebenarnyayang sedang berkembang.
Sebagai bentuk kepedulian para blogger Indonesia, maka tidak ada salahnya bila para blogger ikut mensukseskan kampanye penyulusuhan bagi para korban penyalahgunaan narkoba itu lebih baik di rawat dan di hehabilitasi melalui proses penyembuhan, di mana lokasi tersebut telah di siapkan oleh negara bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Hal ini merupakan salah satu langkah tepat dalam hal penyelamatan genarasi bangsa dari jaringan sindikat narkoba itu sendiri.
Semua ingin permasalahan ini cepat teratasi dalam hal penyelematan genarasi bangsa. Dan hal ini bukanlah menjadi hal yang mudah di lakukan dengan satu lembaga atau pun instansi terkait yang menjadi tugasnya. Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama, sesuai dengan porsi dan kapasitas kita dalam kehidupan berbagsa dan bernegara, agar dapat mewujudkan Indonesia bebas dari narkoba 2015.
Artikel Ini Ikut Berpartisipasi Dalam Program
Badan Narkotika Nasional RI
Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba 2015
Salam,
Sumber : Badan Narkotika Nasional.
13 komentar
saya mampir dan baca-baca dulu sementara Kang..hehe
Menurut saya sih karena bonus yang menjanjikan...biasanya bonus hasil dari pengedaran ini sangat luar biasa
daripada kerja keras tapi nggak ada hasil makanya pada tergiur...kalau ketangkep katanya resiko
di mulai dari keluarga kita dulu ya mas
buat waspada selalu sama anak2 kita
Silahkan Kang... he,, he,, he,,,
Salam
Kalau resiko apes ya Mba ? he,, he, he,,,
Jadi delematis dong ya ? :D
Salam
Benar Mas, bila meleng jadi kita sendiri yang akan merasakan nantinya. :D
Salam
bagus banget tuh mas penyuluhan bagi para korban narkoba agar mereka sadar betul dan tdk melakukan perbuatannya lagi yg ternyata merugikan diri mereka sendiri :D
Sebenarnya kalau sudah terikat dengan narkoba akan sulit untuk berhenti jika tidak keluar dari lingkungan narkoba itu sendiri :D
turut prihatin dengan kasus narkoba yang saat ini tengah beredar.
Kunjungan sore Mas Indra simak artikel yang bermanfaat ini tentang
Narkoba dan opini anomali, sangat bermanfaat artikelnya, saya ijin baca
Lebih lengkap dulu yah Mas :)
mari kita jaga lingkungan terdekat kita masing masing agar jangan sampe tekontaminasi segala jenis narkoba.
Oknum aparat aja banyak yang pakai mas.. Mungkin sulit untuk di hilangkan.. karena udah jadi tradisi,kasus narkoba bersaing dengan kasus korupsi..
Ane izin nyimak aja deh mas..
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.