Selamatkan Anak Jalanan Dari Prilaku Disainer Drug. - Siapa sih anak jalanan ? Mengapa mereka di jalan ? Apa yang mereka lakukan ? Salah satu jawaban yang teredia dari ke tiga pertanyaan ini selalu saya tanyakan kepada diri saya pribadi dan mereka para anak-anak jalanan yang biasa saya temukan di jalan, dengan mengajak mereka bicara di waktu-waktu senggang saya pada saat dalam perjalanan dan bertemu dengan mereka.
Informasi yang saya sering dapatkan dari mereka para anak-anak jalanan adalah beberapa faktor yang menyebabkan mereka berada di jalanan, yaitu karena terpaksa atau kabur dari rumah dengan alsan mencari jati diri di luar rumah.
Pada kasus pertama, keberadaan anak di jalanan lebih disebabkan faktor keterpaksaan pada anak. Sedangkan pada kasus yang kedua adalah jalanan pilihan bagi anak untuk menghabiskan waktu karena berbagai persoalan di rumah.
Contoh kasus anak jalanan di daerah kawasan Jakarta yang menunjukan aspek keterpaksaan dan keberadaan mereka di jalan terancam karena persoalan ekonomi. Pada kelompok ini, lazim kita dengar tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba.
Lanjut...........
Bukan menjadi suatu hal yang aneh. Anak memutuskan keluar dari sekolah, membantu orang tuanya mencari uang di jalanan. Apa saja dapat mereka lakukan, mulai dari mengamen, menjajakan koran atau dagangan lain, mencari sampah untuk dijual dan banyakragam pekerjaan lainnya.
Bukannya tanpa risiko bagi anak-anak untuk hidup di jalanan yang keras dan seakan tanpa aturan. Menarik untuk menyimak kehidupan nyata bahwa pada tingkatan kesejahteraan, kekerasan domestik yang terjadi di rumah merupakan salah stau faktor penyebab penting mengapa anak kabur dari rumah.
Karena anak-anak tersebut hampir rata-rata mengalami tindakan kekerasan dari anggota keluarga yang lain baik oleh orangtua kandung atau tiri, suadara kandung atau tiri, atau anggota keluarga yang lebih tua.
Realita Anak Jalanan dan kehidupan mereka menunjukkan bahwa kekerasanan dalam kehidupan yang mereka harus alami merupakan penyebab anak-anak lari ke jalan, kekerasan pada anak jalanan utamanya memang terjadi di rumah oleh anggota keluarga inti
Begitulah realita anak jalanan sering kali mengalami tindak kekerasan dari penghuni jalan lain baik yang mereka kenal maupun tidak. Memperhatikan kehiduapan anak jalanan mereka sering kali mengalami kekerasan dari tokoh yang seharusnya melindungi mereka.
Lanjut...........
Kita paham kehidupan kekerasan di jalanan sebagaimana kita juga paham bahwa tidak seharusnya anak berada di jalanan. Semestinya mereka berada dalam buaian keluarga dan menerima arahan dari sekolah. Ketidak beruntungan dalam hiduplah yang menyebabkan mereka tercerabut dari indahnya masa tumbuh kembang anak-anak.
Ketika sedikit keberuntungan mereka dapati di jalan, baik berupa uang, kebebasan, kenyamanan atau perlindungan, belum lagi mereka yang menjadi konsumen dari penyalahgunaan narkoba dari para oknum pelaku disainer drug.
Pertanyaan dalam diri kita pastilah sama untuk mereka para anak-anak jalanan yang sering muncul di benak pikiran kita. Seharusnya mereka memanfaatkan sedikit keberuntungan yang mereka peroleh di jalan dan berinventasi untuk masa depan bukan untuk dihabiskan dengan penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka sendiri.
Mungkin saja mereka tidak paham tentang ketidak pahaman bahaya dan ancaman yang ditimbulkan dari dampak narkoba. Kehidupan yang keras tidak memberikan mereka kesemapatan bagi untuk belajar mengenai bahaya dari penyalahgunaan narkoba.
Padahal di jalan acapkali mereka menyaksikan temannya meregang nyawa akibat narkoba. Namun, sayangnya mengapa mereka para anak jalanan masih saja nekad menyalahgunakan narkoba ? Solidaritas, hubungan pertemanan dan identifikasi diri terhadap teman dan kelompoknya menjadi alasan utama. Dan hampir rata-rata mereka anak jalan menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi narkoba karena teman.
Lanjut............
Dari informasi data Badan Narkotika Nasional pengguna penyalahgunaan narkoba bagi anak-anak jalanan dengan memperhatikan faktor usia penyalahgunaan narkoba di kalangan anak jalanan terlihat bahwa semakin tinggi tingkat usia, ada kecendrungan untuk semakin tinggi kemungkinannya mereka menjadi pengguna narkoba.
Tren peyalahgunaan narkoba seiring umur semakin meningkat sehingga pada kelompok usia 15 -18 tahun antara sepertiga sampai hampir separuh anak jalanan merupakan penyalahgunaan narkoba dengan persentase tertinggi ada pada anak usia 18 tahun .
Semakin tingginya penyalahgunaan narkoba seiring meningkatnya umur barangkali disebabkan semakin familiarnya anak jalanan dengan narkoba, mengingat mereka sudah terekspose narkoba sejak umur lebih muda.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan anak jalanan masih didominasi anak lelaki, terdapat 30,7% penyalahgunaan laki-laki dibanding dengan perempuan yang tercatat 15,9 % dari seluruh responden anak jalanan menurut jenis jenis kelamin pada saat di lakukan sebuah survei oleh salah satu mitra Badan Narkotika Nasional dalam hal melihat kenyataan di lapangan.
Jumlah penyalahgunaan narkoba perempuan yang presentasenya sekitar separuh dari lelaki ini menyimpan potensi masalah yang banyak. Mereka rawan terhadap kegiatan prostitusi jalanan dan tarffcking mengingat perlindungan yang kurang pada kelompok anak jalanan.
Lanjut..................
Jenis-jenis obat-obatan yang selalu disalahgunakan bagi anak-anak jalanan sebagai disainer drug itu banyak dan ada tujuh jenis obat, yaitu dextro, extacy, luminal, valium, metadone, napacin, dan bodrex sering disalahgunakan bagi mereka.
Patut diwaspai bahwa dari ketujuh jenis obat-obatan tersebut, terdapat dua obat bebas yang sangat mudah diperoleh di pasaran, yaitu napacin dan bodrex dan satu obat generik yang juga ralatif mudah dibeli di toko obat tanpa resep dokter.
Selain obat-obatan, narkoba dari jenis nabati juga ditemui di kalangan anak-anak jalanan seperti ganja, kecubung dan jamur kotoran sapi. Dan kelompok ini sering di temukan para pengguna inhaler atau penghidap lem yang menghisap aroma gas pada lem untuk mendapatkan efek halusinasi, kegiatan ini sering disebut ngelem. (Baca : Zat Adiksi Narkoba Dapat Merusak Otak)
Kegiatan neglem merupakan salah satu kegiatan sehari-hari bagi beberapa anak-anak jalanan di beberapa kota dan daerah di Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Lem dengan gampang dan mudah mereka peroleh dengan harga yang relatif murah dan terjangkau untuk di konsumsi oleh mereka, padahal sifat efek kimia bagi lem sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan seperti kelumpuhan pada otak, jantung, paru, hingga kepada kematian. (Baca : Standar Penanganan Narkoba Bagi Kaum Marginal )
Melihat kasus ini secara realita di lapangan, anak jalanan dapat dengan mudah menemukan narkoba di jalanan dan mengkonsumsinya di sembarang lokasi yang mereka kehendaki. Peredaran ganja dextro, dan inhaler di jalan jauh lebih besar ketimbang di tempat lain seperti di sekolah, pasar atau pun terminal.
Lanjut............
Melihat ini semua terdapat tendensi bobot narkoba yang dikonsumsi dengan kelompok usia. Pada kelompok usia anak umur antara 7 - 9 tahun, inhaler masuk dalam katagori yang paling tinggi digunakan, disusul destro dan ganja.
Sementara itu, pada kelompok 10 - 24 tahun yang sudah relatif matang sebagai anak-anak, penggunanan ketiganya menjadi lebih meningkat. Penyalahgunaan inhaler pada kelompok anak jalanan pada usia ini 68%, dextro 26% dan ganja 15%.
Masuk pada usia kelompok 15 -18 tahun, tren jenis narkobanya yang di salahgunakan bergeser ke arah obat-obatan. Hal ini mengindikasikan penggunakan narkoba semakin canggih pada saat usia meningkat. Neglem sudah dianggap kegiatan anak kecil yang tidak lagi menarik untuk dilakukan. Mereka membutuhkan tantangan dengan efek yang lebih.
Pada kondisi anak jalanan tentang keterbatasan keuangan dan kemudahan untuk mendapatkan narkoba membuat pilihan mereka menjadi terbatas pula. Dan kasus-kasus ini merupakan kasus yang tidak boleh diremehkan bagi pemerintah Indonesia, dan seluruh masayrakat Indonesia, karena hal ini dapat berakibat bangsa Indonesia akan kehilangan generasi mudanya.
Lanjut............
Pencegahan dari penyalahgunaan narkoba dalam kelompok marginal anak-anak jalanan, merupakan tugas besar bagi pemerintah dalam hal ini instansi pepemerintah. Dan di perlukannya kerjasama antara Badan Narkotika Nasional sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor bekerjasama dengan instansi seluruh pemerintah daerah propinsi dan Kota serta para kantor dinas terkait. Sebagai bentuk nyata kerjasama dalam menerapkan standar pencegahan yang telah di tetapkan oleh UNODC. (Baca : Standar Penanganan Pencegahan Narkoba Di Lingkungan )
Selamatkan anak jalanan dari prilaku disainer drug, walau masih terlihat tidak mudah dalam memberikan solusi dengan formulasi resep dan konsepnya bagi mereka anak-anak jalan saya sebagai orang awam. Namun saya masih berharap peluag tersebut masih tetap terbuka bagi mereka para anak-anak jalanan dalam hal pencegahan dari penyalahgunaan narkoba dengan cara yang benar dan tepat sesuai standar UNODC.
Salah satu muncul dari pengetahuan dan prilaku yang mereka lakukan terhadap rekan mereka yang mengalami overdosis. Perawatan oleh dokter dan lembaga rehabilitasi tampaknya selama ini hanya pengetahuan ideal.
Faktanya masih banyak yang hanya menangani sendiri kasus overdosis dari penyalahgunaan narkoba bagi golongan masyarakat marginal khususnya anak-anak jalanan ini hanya di lakukan perawatan alakadarnya saja. Dari satu sisi hal ini tentu saja memprihatinkan kerena menunjukkan kekurangan dalam hal penanganan secara standar terhadap korban dari penyalahgunaan narkoba. Mereka lebih sering pasang badan atau membiarkan tubuh mereka merasakan efek sakit yang ditimbulkan dari kondisi ketagihan dan overdosis. ( Baca : Zat Adiksi Bagi Kehidupan )
Masih adakah masa depan untuk mereka para anak-anak jalanan ? Akankah mereka tetap di jalanan atau beranjak ke tempat lain yang lebih baik dari pada di jalanan ? Bila sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi kelompok kaum marginal khususnya anak-anak jalanan ini dapat berjalanan dan mendapatkan dukungan support dari pemerintah pusat dan daerah propinsi dan kota dengan para kantor dinas terkait dan Badan Narkotika Narsional dalam menerapkan standar pencegahan dan penyalamatan generasi muda dari ancaman negatif narkoba, maka kita akan menyelamatkan generasi muda yang hilang (the lost generation), lantaran terabaikan hak-hak mereka untuk mengenyam pendidikan secara layak dan kehidupan yang layang terarah dalam kegiatan positif seperti yang terdapat dalam UUD '45.
Selamatkan Anak Jalanan Dari Prilaku Disainer Drug merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan generasi bangsa Indonesia dari hilangnya potensi anak bangsa (the lost generation) dari kejahatan penyalahgunaan narkoba, di mana dalam komunitas marginal ini banyak sekali permasalahan baik dari segi kesehatan, psiskologi, dan tatanan hidup masyarakatnya yang dapat memicu dan menjadi lahan dari masuknya penyalahgunaan narkoba di dalam lingkungan kehidupan mereka sehari-hari.
Salam,
Sumber :
Badan Narkotika Nasional.
UNODC
SELAMATKAN ANAK JALANAN DARI PRILAKU DISAINER DRUG
Posted by Unknown
Posted on 12.06
with 1 comment
Written by : Indra Kusuma - Describe about us
Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
Artikel Terkait:
1 komentar:
artikelnya menarik, salam blog walking.. ditunggu kunjungan baliknya.. :)
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.