ZAT ADIKSI NARKOBA DAPAT MERUSAK OTAK

http://ejawantahnews.blogspot.com/2014/04/zat-adiksi-narkoba-dapat-merusak-otak.html
Zat Adiksi Narkoba Dapat merusak Otak. - Adiksi merupakan merupakan kompulsif yang tidak tertahankan, akibat dari gangguan sirkuit otak yang ada dalam keadaan normal mengendalikan kemampuan dan mengarahkan perbuatan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Adiksi menguasai pertimbangan normal manusia yang menyebabkan peggunaan obat dengan efek lebih lanjut di samping timbulnya konsekuensi-konsekuensi negatif yang parah jika penggunaan obat dihentikan.

Dalam rentang 20 tahun terakhir ini banyak riset yang menguatkan pendapat bahwa metabolisme fisik pada otak memainkan peranan penting pembentuk pikiran dan emosi manusia. Sifat neuroplastisitas otak di mana hubungan antar sel saraf otak yang disebut sinapsis itu rentan untuk berubah dengan pelbagai intervensi yang merupakan sifat dasar otak yang membuatnya dapat berubah pada tingkat seluler atau molekuler. Sifat ini juga yang membaut upaya pembentukan hal-hal baik, hal-hal yang ada kaitan dengan moral, menjadi hal yang tidak mudah.

Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum-minuman keras, berjudi, seks bebas atau pun sek tidak wajar, dan semua jenis adiksi lainnya dapat segera mengubah otak melalui pembentukan sirkuit baru yang jika terjadi secara berulang dan terus menerus akan segera membentuk struktur tetap dalam otak yang makin sulit dirubah.

Biasanya para pengguna narkoba yang menjadi penyalahgunaan narkoba yang sudah menjadi pencandu akibat zat adiktif ini, mereka lebih sering memilih obat atau prilaku tersebut daripada keluarga, aktivitas hidup normal, pekerjaan, dan bahkan kehidupan dasarnya.

Perilaku kompulsif merupakan salah satu gambaran kunci adiksi dari pengaruh penyalahgunaan obat narkoba, pada prinsipnya adalah konsekuensi diregulasi kontrol inhitoris. Gambaran ini meliputi hilangnya kontrol mencari obat (drug seeking), drug taking dan dorongan intens untuk menggunakan kembali obat tersebut.

Adiksi dicirikan kepada prilaku craving (dorongan atau pun keinginan luar biasa yang kuat untuk mengkonsumsi obat lagi) yang menguasai hidupnya, pada dasarnya tidak ada apa pun yang bisa menghentikannya.

Pada awal pengunaannya obat adiktif narkoba bisa menimbulkan perilaku yang disertai dengan meningkatnya perasaan atau suasana hati dengan segala perubahan-perubahan prilaku lainnya yang oleh penggunannya dianggap sebagai rekreasional. Aktivitas yang insentif menimbulkan hasrat atau pun perasaan yang berlebihan untuk mendapatkan obat tersebut dan memusatkan semua aktivitasnya kepada upaya untuk bisa mengkonsumsinya lagi.

Efek zat adiktif dalam narkoba dapat mengakibatkan berdampak pada depressansia, yaitu yang meredakan kegiatan saraf dan fungsi tubuh, biasanya ini dapat ditemukan pada obat penenang, atau obat yang untuk dipergunakan untuk mudah tidur. Dan obat ini bila diperguanakan secara berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis serta toleransi.

Lanjut.....
Bukan hanya depressansia efek yang dapat di timbulkan dari adiksi narkoba itu, efek lain dari adiksi seperti stimulansia yang merupakan reaksi daya rangsang sistem saraf pusat yang semakin meningkat dan menyebabkan aktivitas seseorang meningkat. Efek bagi orang yang menggunakannya adalah memperoleh energi dan semangat tinggi, dan dapat menimbulkan ketergantungan fisik, psikis maupun toleransia.

Stimulasi dari obat-obat tersebut dapat mendorong symptoms yang bersifat memabukkan seperti meningkatnya denyut jantung, membesarnya biji mata (pupil) dan meningkatnya tekanan darah serta mual-mual dan muntah-muntah. Obat-obat jenis ini dapat menyebakan tindakan kekerasan dan prilaku agresif serta menghasut dan tidak dapat menilai segala sesuatu secara jernih, bahkan dapat mengakibatkn sakit jiwa. (Baca : Narkoba Dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan).

Lanjut.........
Setelah efek stimulansia, zat adiksi ini juga memberikan efek halusinogen yang merupakan efek dari narkoba yang mengubah persepsi pikiran dan perasaan seseorang sehingga tidak mampu membedakan antara kenyataan dan fantasi. Dimana pengguna dari penyalahgunaan narkoba ini akan mengalmi kekacauan pengamatan waktu dan jarak, adanya rasa curiga dan halusinasi menghayal yang terlalu tinggi.

Kemampuan adiktif obat-obat tersebut mengaktifkan mekanisme penghargaan dan secara kimiawi mempengaruhi fungsi normal sistem tersebut yang ada gilirinnya menimbulkan adiksi atau kecanduan.

Hal ini menyebabkan suatu fenomena dalam kehidupan bagaikan air yang datang dari sungai yang meluap melanda dan menerjang apa saja yang merintanginya dengan membentuk jalur baru, demikian pula dengan sebuah proses adiksi obat dari narkoba.

Zat adiksi narkoba merusak otak bahkan menghancurkan rambu-rambu rasional dan etis. Dengan kata lain, proses adiktif menciptakan sirkuit-sirkuit alternatif yang berujung pada terciptanya realitas baru dalam pikiran dan jiwanya. Zat adiksi dianggap sebagi pencarian grafitasi atau kenikmatan yang tidak terkendali.

Bukan menjadi suatu rahasia umum lagi bahwa motivasi jauh lebih kuat dibandingkan dengan kesadran atau kognitif yang bekerja menggerakkan prilaku adiktif. Itulah sebabnya orang mengatakan bahwa pecandu kadang-kadang berhasil menghentikan penggunaan obat, namun tidak berlangsung lama. Ia kembali menggunakan oba tersebut bahkan dengan dosis yang lebih banyak atau lebih kuat lagi. Itulah sebabnya adiksi dianggap sebagai penyakit yang progresif. ( Baca : Anang Iskandar Dan Blogger Reporter)

Adiksi satu-satunya gangguan mental yang meyakinkan pecandu narkoba tersebut merasa bahwa yang sakit adalah orang lain, bukan dirinya. Ini sebenarnya bukan tindakan atau sikap sadar, melainkan semacam sikap denial, yaitu ketika mampuan pikirannya memblok secara total kesadaran pecandu itu sendiri atas sifat-sifat dasar perilaku adiksi yang dilakukannya, dan secara pribadi menggantikannya dengan miskonsepsi yang tercipta untuk menunjang perilaku adiktifnya.

Emosi dan motivasi positif di putar balikkan, disangkal atau dibinasakan. Dengan demikian, para pecandu narkoba tersebut di anggap bagaikan zaombie yang berkeliaran bebas secara otamatis oleh sebagian masyarkat, karena perubahan dirinya sudah sangat berbeda dari sebelum mereka menggunakan narkoba.

Sejauh ini banyak para tokoh dan pemuka agama, sosiolog, psiskolog dan para intelektual dan para pejabat pemerintah melihat perilaku adiktif ini sudah diambang keprihatinan dari polemik kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dan juga di seluruh bagian negara di dunia ini.

Melalui gerakan Indonesia Bergegas yang di canangkan Badan Narkotika Nasional sebagai salah satu Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dengan program pro aktifnya bekerjasama bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat dalam melakukan pencegahan, pemberantasan , penyalahgunaan narkotika (P4GN), mulai tahun 2014 ini mencanangkan program pencegahan baru dalam menerapkan konten edukasi dan kesehatan. (Baca : Trend Pencegahan Narkoba Era Baru).

Zat Adiksi Narkoba Dapat Merusak Otak kita, dan bila di kaji dalam ilmu pengetahuan medis yang saya dapatkan informasinya dari Badan Narkotika Nasional bahwa orang yang terkena narkoba maka 2/3 bagian otaknya akan menjadi rusak. Hal ini bisa menjadikan kita untuk lebih pandai menjaga diri dan kesehatan bersama keluarga dan orang-orang terdekat kita lainnya dari pengaruh zat adiktif ini dalam bentuk apap pun. Karena bila digunakan secara overdosis dari penyalahgunaannya zat adiksi ini dapat merugikan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian masa depan menjadi suram.



Salam,

Sumber :
  1. Laurence Tancredi, Hardwire Behavioral. What neurosciense reveals about morality. Cambrige University Press. 2005, p.1) 
  2. Badan Narkotika Nasional
  3. UNODC

Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma - Describe about us

Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

4 komentar

Selamat malam Mas Indra, baru tahu nih Mas ternyata effects dari Zat adikasi Narkoba
Bisa merusak atau mengganggu jaringan otak manusia, suatu pengalaman yang baru
saya dapat berkat artikel Mas Indra ini. terima kasih atas infonya Mas :)

Semoga saya dapat Pertamax di artikel keren ini
Wah tapi sepertinya ndak dapet deh, hh gak apalah
bersilaturrahmi yah Mas Indra, salam hormat selalu :)

Sama-sama Mas Saud semoga bermanfaat ya :D

Salam

Silahkan di borong pertamaxnya Mas, dan terimakasih supportnya ya Mas :D

Salam

Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sukses Selalu Untuk Kita Semua.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus