Mitos juga ditafsirkan sebagai hal yang buruk, hal ini terjadi karena studi terhadap mitos didahului oleh sesuatu yang berprasangka buruk atau penilaian negatif. Bila kita mau mempelajari mitos tanpa harus berprasangka buruk, maka kita akan lebih banyak mengetahui tentang makna yang akan disampaikannya.
Penulis ingin mengajak para pembaca Ejawantah's Blog untuk melihat lebih luas lagi dalam kajian makna dibalik kata mitos dari beberapa sumber yang berhubungan dengan hal mitos.
Mitos sebagai pokok persoalan telah banyak menarik perhatian budaya Eropa dan Amerika sejak abad 19 hingga sekarang. Baik itu kalangan antropolog, spikolog, filosof, budayawan, penyair dan lainnya, mereka telah mencoba memahami mitos secara lebih baik.
Pada abad 21 ini cukup banyak para akhli yang mencoba menampilkan uraian mitos, mereka diantaranya R. Gostesky dengan karya tulisan dalm bukunya "The Nature of Myth Society" pada halaman 530 ia mengatakan, "Bahwa setiap kebudayaan pasti memilki mitos. Dan masyarakat bukannya tidak mampu membedakan antara yang benar dengan yang palsu, melainkan karena tersimpannya suatu kekuatan pada mitos itu sendiri". R. Gostesky juga menjelaskan, "Bahwa mitos banyak membantu kelancaran institusi".
Senator Amerika J. William Fulbright dengan karya bukunya "Old Myths and New Realities" mengatakan, "Masyarakat baik yang masih primitif atau pun modern tidak hanya memiliki mitos, melainkan hidup dengan mitos, kecendrungan dengan hal tersebut pada sifat-sifat alami manusia untuk mempercayai mitos sebagai sesuatu yang benar, terkadang hal tersebut dianggap lebih berharga dari aspek kehidupan nyata sehari-hari".
Guru besar Universitas Inhsbruck bernama Gregor Sebba menulis dalam bukunya berdasarkan penelitiannya tentang simbol dan mitos di tengah-tengah masyarakat modern. Dalam bukunya yang berjudul "Symbol and Myth in Modern Retionallictic Societies" mengemukakan pandangannya yang membantah bahwa mitos adalah kepercayaan yang palsu. Walaupun dikatakan palsu, mitos sering pula berfungsi dalam kehidupan masyarakat modern.
Ke tiga pakar tersebut diatas dalam memberikan pendapatnya tentang mitos melalui karya bukunya, penulis berpendapat apa yang mereka lakukan pada saat menulis dan menganalisa mengenai mitos berdasarkan :
- Dalam kehidupan mereka terdapat mitos yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
- Kemungkinan diri mereka pernah mengalami mitos dalam kehidupannya.
- Mereka percaya akan benaran suatu mitos, yang merupakan suatu kepercayaan yang tidak masuk akal.
Masyarakat modern dewasa ini memilki sikap dan tindakannya sebagaian besar dijiwai oleh kerasionalan dan tehnologi modern, tidak ada suatu pun yang tidak di kaji dengan analisis, perencanaan pengawasan tehnologi. karena itu sulit memang untuk meyakinkan akan adanya kekuatan mitos.
Demikianlah studi serta pandangan yang telah dilemparkan di tengah-tengah masyarakat yang dapat penulis ketahui. Dan hal ini tidak menutup kemungkinan masih ratusan bahkan ribuan tulisan yang masih atau akan menguraikan sebuah makna dibalik kata mitos.
Mengingat pandangan dunia modern sekarang ini muncul dengan rasa rasionalis serta penggarapannya berdasarkan prosedur ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan, maka ada baiknya bagi kita semua untuk tidak terburu-buru mendakwahkan mitos sebagai sesuatu yang tidak tidak masuk akal dan harus dijauhi.
Secara rasionalisasi mungkin kita menolak kebenaran mitos, dan selalu menghubungkan efek dari mitos itu sendiri hanya kebetulan belaka. yang menjadi pertanyaan diri kita, "Mengapa bila hal ini menjadi suatu kebetulan belaka, hal tersebut bisa terjadi berulang-ulang dan sama persis ?"
Diakui atau tidak, mitos secara langsung mendasari berbagai tindakan prilaku dan cara berpikir kita yang sering kita sadari. Hal ini disebabkan kita lupa, bahwa sesuatu hal yang terjadi secara "kebetulan" merupakan hukum Tuhan yang diberlakukanNya dalam kehidupan. Dan hal inilah yang tidak bisa dikatakan tidak masuk akal. Karena Tuhan sudah memberitahukan kepada kita melalui kitab suciNya. Dan hal ini hanya dapat diterima hanya dengan logika keimanan.
Mitos adalah suatu kepercayaan. Dan kepercayaan seperti itu tidak memaksa. namun mitos jauh berbeda dengan agama yang memilki landasan dasar yang kuat.
Penulis menyarankan agar kita tidak perlu meyakini mitos. karena hal tersebut akan mendekatkan pada perbuatan syirik (menduakan Tuhan). Ada baiknya bila kita cukup percaya dan menghormati tanpa harus meyakini. Agar diri kita tidak terjerat dalam permainan mitos.
Sejatinya mitos bersumber pada kepercayaan pribadi. Semakin kuat kepercayaan disertai keyakinan yang kuat; maka, semakin kuat pula kebenaran yang akan terjadi. Sesuatu yang dimulai dengan kesalahan selalu berakhir dengan keharusan untuk memperbaiki diri.
Jadikanlah mitos sebagai penghormatan rasa kepedulian, bukan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini. dengan bersikap seperti itu maka, kepedulian kita merupakan kompromi dari persetujuan bersama untuk tidak saling menyakiti. Karena kepedulian yang terindah dalam hidup adalah kehati-hatian sikap kita untuk tidak melukai perasaan orang lain yang mempercayai dan meyakini tentang Mitos.
Salam,
30 komentar
Saya yg tinggal di kampung adanya mitos masih sangat kuat pengaruhnya terhadap masyarakat. Kita yg muda2 mau ga mau kadang2 harus mengikutinya :)
setuju sekali dengan ksimpulan pada paragraf terakhir pak.
Mitos yg telah berkembang di masyarakat memang sulit untuk dihapuskan, jadi lebih kepada cara menyikapinya saja.
Tak usah dipertentangkan, usahakan pelan2 untuk memperbaiki/meluruskan mitos yang telah ada untuk generasi berikutnya.
Mitos : antara ia dan tidak.
namun, buat sebagian orang.
keyakinan terhadap mitos jauh lebih dipercaya dari pada agama yang ia miliki.
@ Tarry KittyHolic >>>
:) Mengikuti bukan harus meyakini kan Mba, sukses selalu.
@ mabrurisirampog >>>
:) Sukses selalu.
@ Taman Bacaan >>>
:) Sukses selalu.
Terimakasih sangat sobat
mitos biasanya berhubungan dengan ghaib-ghaib,sedangkan ghaib itu adakan?
@ Taman Bacaan >>>
:) Sama-sama Sob.
@ riez >>>
:) Jelas gaib itu ada. Seperti adanya Tuhan beserta para malaikatnya. Bukankah itu semuanya gaib ? Sukses selalu.
buat saya, mitos juga sebagai pagar. kalo kita setuju, ya monggo tetap di dalam pagar, tapi kalo tidak setuju, lompat juga engga papa dari pagar itu..
heheh engga nyambung ya mas?
Setiap kebudayaan dinegara apapun pasti memiliki Mitos sob... :D masalah Mitos itu bisa diterima dengan Logika atau nggak, itu tergantung masing2 pribadi menanggapinya... yg pasti untuk di Indonesia sendiri banyak mitos justru semakin dikenal karena difilmkan :D
Makasih penjelasannya sob..
Jaman semakin maju, mitos semakin punah.. begitu kira-kira pendapat saya tentang mitos.
mitos tuh ada dampak positifnya juga loh,supaya masyarakat tidak merusak & menghargai alam,tapi dampak negatif'a kita jadi musyrik dan jauh dari Tuhan
8-) Bicara mitos terkadang ada benernya juga kalo pas terjadinya begitu.. 8-|
Yaps..setuju, sebagai kepedulian saja jangan jadi kepercayaan.
sungguh sanagt berkesan.!!
Memang mitos membuat lita lupa akan apa yg memang harus kita lakukan.. :D
terimakasih..!!
mitos memang selalu ada di setiap daerah dan mungkin malah memperkaya ragam budaya daerah , salam blogger
Terimakasih atas dipajangnya link saya Bos
mitos agaknya sangat erat kaitannya dengan penafsiran. tidak jarang mitos diyakini sebagai sebuah kebenaran. yang ironis, ada gejala bahwa masyarakat post-modern justru malah banyak yang kembali ke mitos.
saya baru tahu, terimakasih atas mitos nya :woot:
mitos menurutku adalah sebuah pembicaraan yang menjadi terpercaya tanpa dasar bukti yang kuat. jadi sebuah kesimpulan yang sifatnya sesaat dan tak berdasar...
sebaiknya sih tetap menggunakan logika dibandingkan mempercayai mitos ya mas..:)
mitos. boleh pecaya boleh tidak
ga percaya tapi ada terjadi
percaya ko ga masuk akal
hehehe
salam suses... :)
saya setuju dengan paragraf terakhir..
pernah pengalaman, waktu kelas 2 SMA, saya ketawa-ketiwi didalam kelas, eh temen bilang "kalo kebanyakan ketawa entar nangis lho". Saya sih bodo amat, ga percaya, eh, tau-taunya, saat narik cutter milik teman saya, jari saya tersayat parah, darah pun ngalir.
Disini, saya tidak langsung berkesimpulan bahwa mitos yang temen saya bilang itu benar, sama sekali tidak, saya hanya menghormati keberadaan mitos itu, tapi tidak akan pernah percaya bahwa itu benar berlaku.
mitos masih bnyak dipake kok,dan kebanyakan itu sebenarnya adalah logika,,
misal : jangan makan didepan pintu.. entar jadi perawan tua..
logika : kalo makan di depan pintu, trus ada perjaka lewat, trus ngeliat kita makan dengan lahapnya, jadi ilfeel alias ilang feeling, bisa" jadi perawan tua deh :D haha.
itu menrutku. :)
Memang ada banyak mitos yg beredar di masyarakat dan kebanyakan tak tahu kebenarannya.. hehehe
Maaf baru sempat mampir lagi setelah lama hiatus.
Ah, itu hanya mitos, Mas. Nggak usah dipercaya. Wkwkwkwk...
Iya, di tempat tinggal saya juga banyak mitos. Meski kita yg generasi muda sepakat mitos tidak perlu di yakini.
Namun kebanyakan masih kuat kepercayaan terhadap mitos, padahal hal seperti ini kan bisa menimbulkan energi kuat sehingga bisa justru akan jadi kenyataan===> fakta terjadinya seprti mitos ini pada akhirnya menguatkan untuk semakin tight pd keberadaan mitos tersebut
mitos memang ada dimana-mana kadang2 saya gak mau percaya tapi para orangtua tuh suka yakin ya
mitos emang beda sama agama Mas, kalo mitos dianggap kepercayaan.. Kan agama mah bukan kepercayaan.. :)
mitos = kearifan lokal yang sebenarnya mengandung nilai norma yang tinggi,
orang tua sering melarang jangan duduk diatas bantal nanti bisulan.
salam kenal
kalau terlalu percaya sama mitos bisa membuat kita malah jadi musyrik
mitos biasanya identik banget sama hal-hal mistis,,dan hampir setiap daerah memilikinya
Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sukses Selalu Untuk Kita Semua.