TABIR RAHASIA DIBALIK MITOLOGI JATIDIRI PENGHISAP DARAH RAKYAT

http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/06/tabir-rahasia-dibalik-mitologi-jatidiri.htmlMitologi bukanlah kenyataan. Mitologi merupakan sistem komunikasi. Yang terpenting bukanlah faktanya, tetapi pesannya. Karena mitologi itu, merupaklan cara pemaknaan, maka mitologi tidak ditentukan oleh objek pesannya, melainkan ditentukan oleh cara mitologi itu mengutarakan pesannya sendiri.

Manusia hadir di bumi mencari makna dan sekaligus memaknai hidup. Manusia mencari Tuhan dan sekaligus berusaha memahami makna ke-Tuhan-an.
                                                                                                                             
Manusia menciptakan sejarah dirinya dan sekaligus sejarah tentang Tuhan bagi hidupnya dan menemukan jatidirinya itu membuahkan mitologi, agama, dan hikmah (kearifan) . yang semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu selamat.

Agama menawarkan keselamatan bagi umat manusia. Dalam agama Islam dinyatakan dengan tegas, bahwa keselamatan akan didapat oleh mereka yang berserah diri kepada tuhan dan berbuat ihsan .

Namun pada kenyataannya, pernyataan Al-Qur'an tersebut dapat dikatakan baru pada tahap wacana. Dalam praktiknya, kemiskinan dan kebodohan merajalela di masyarakat Islam. Padahal, kemiskinan dan kebodohan itulah yang menghalangi perjalanan untuk menemukan jatidirinya.

Dalam perjalanannya manusia akhirnya banyak tahu dan mengerti. Kemampuan menghitung dan memahammi kenyataan meningkat. Apa yang masih gaib pada masa lalu, misalnya; listrik, frekuensi, gelombang, energi dan cahaya, dapat terungkap di abad XX.

Karena akal pikiran manusia sudah meningkat, maka pesan itu kemudian dikemas dalam bahasa agama. Tidak semua mitologi ditanggalkan. Metafora atau perumpamaan banyak digunakan sebagai kemasan. Dan, semuanya dirajut dalam bentuk keimanan.

Tanpa mitologi atau keimanan,
manusia hidup bagaikan orang buta tanpa tongkat.


Fungsi akal yang sebenarnya untuk memahami kebenaran untuk mengetahui kebenaran sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya.

Akal budi bukan untuk mengukuhkan keinginan kita. Keinginan bukan fungsi akal. Akal budi juga bukan untuk menutupi suatu kebenaran. Bukan untuk mengakali. Bukan untuk menjebak orang lain. Bukan untuk menguasai orang lain. Bukan untuk memperbodoh dan memperbudak masyarakat.

Bahwa akal bisa digunakan untuk menguasai orang awam atau membodohi orang awam, itu hanya efek samping dari akal. Manusia yang tidak mau menggunakan akalnya akan menjadi orang bodoh. Yang memakai akalnya untuk menjatuhkan orang lain, itu namanya menyalah gunakan wewenang atau kekuasaan.

Akal merupakan daya dan kekuatan yang dianugerahkan kepada manusia oleh Tuhan. ia tidak diberikan Tuhan kepada binatang. Wajar, jika manusia harus menggunakan akalnya dengan benar.

Bagaimana menggunakan akal pikiran dengan benar ? Atau dengan kata lain, bagaimana manusia dapat berpikir dengan semestinya ?

Jawabannya adalah Ya......, manusia harus jujur terhadap yang diketahuinya atau disaksikannya. Hal ini tidaklah mudah, mengapa ?

Karena kepentingan ego seringkali mengalahkan kejujuran. Orang yang berpikiran benar harus tahu apa yang disaksikannya. Ia harus mempunyai kepastian dan kesungguhan terhadap yang disaksikannya.Dan, ia mengerti terhadap yang disaksikannya.

Para akhli filsafaat atau para filosof telah menguraikan dasar-dasar berpikir yang benar. Prinsip dasarnya, tetap kepada kejujuran akan kesaksiannya.
"Kejujuran tidak dapat dibentuk dengan banyaknya ilmu yang dituntut. Selama manusia hanyut dalam kesenangan semu, kesenangan polesan, dan bukan kesenangan yang tumbuh dari dalam diri; manusia tidak akan sanggup menjadi saksi. Dikarenakan kesenangan eksternal atau dari luar diri tidak memiliki nilai intrinsik. Sesuatu yang ada di luar dari manusia itu tidak mengandung nilai asli."

Kebenaran itu bukan hasil dari permainan akal; tapi.... 
kebenaran merupakan fungsi dari akal.

Bahwa hidup tidak cukup hanya bertumpu pada kaki ilmu dan teori praktik. Tapi juga kemampuan untuk melakukan, menegakkan keadilan dan kebenaran.

Hidup itu perlu kedewasaan. Perlu kematangan dalam berpikir. Berolah budi dan berolah rasa. tidak cukup hanya dengan mengandalkan kepercayaan.


Masalah dapat merubah manusia; tapi manusia tidak dapat merubah masalah.

Solusinya 

Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
Kita dapat mengatasi permasalahan yang besar.



Salam,


Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma - Describe about us

Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

33 komentar

Assalamu'alaikum Kang,
selalu adem berada di sini dengan uraian penalaran yang menggugah semangat menjadi lebih baik.

Orang-orang yang terbuka dan jernih hatinya akan lebih mudah belajar dari masalah untuk hal yang lebih baik.

ajaran yang sangat bermanfaat
terasa sejuk menyentuh hati
semoga kita bisa mengamalkannya

sedj

salam persahabatan untuk menyelesaikan masalah...

selalu tarik nafas dulu baca tulisan2 dimari. karna penuh makna...dan tentu tdk bisa dibaca skiming he3

ehhmmm...dalam,dan banyak pesan disampaikan dengan sangat informatif tanpa menggurui..salut

Djangan Pakies >>> walaikumsalam wrb. Semoga kita semua dapat beristiqomah untuk selalu dapat menjernihkan hatidan pikiran, agar dapat lebih peka dalam menerima pembelajaran dalam hidup ini ya mas. Sukses selalu.

sedjatee >>> Semoga bermanfaat untuk kita semuanya, dan trims telah memberikan koment dan meninggalkan jejak di hati kami. Sukses selalu.

choirunnangim >>> semoga bermanfaat untuk kota semua dan salam persahabatan serta sukses selalu.

arif >>> semoga dalam setiap tarikkannafas kita daat menikmati suatu rahmat yang diberikan Tuhan yang tidak ada nilainya, dan sukses selalu.

I-one >>> Banyak manfaat agar hidup lebih terasa hidup, sebagai ucap syukur kita Sob. Sukses selalu.

nice share, sob
terima kasih

kebanyakan orang hidup dari sana :D

kurusetra >>> Trims atas kunjungannya dan sukses selalu.

fonega >>> Benar sekali Sob, dan trims atas kunjungannya serta sukses selalu.

itulah.... sebanyak apapun ilmu dunia dan ilmu agama yang dimiliki, jika tidak ada kemauan untuk jujur, tetap saja akan berbuat zalim, zalim terhadap dirinya dan orang lain.

lihat di departemen agama, tempat berkumpulnya para ahli agama, disini menjadi sarang koruptor

pakde sulas >>> Langsung to the point nih Pak Dhe. Yang terpernting kita selalu dapat mengingatkan dengan suatu kritikan yang positif. Dan terimakasih atas kunjungan dan komentnya ya Pak Dhe dan sukses selalu.

kunjunggan pertama nih,,,hehehe tidak mana² semuanya,,korupsi sudah mendarah daging dinegeri ini,,

banyak ilmu yang didapat dari artikel ini,,,
makasih pak telah berbagi,,,

sofyan >>> Asala jangan hal ini menjadi penyakit latah untuk setiap generasi yang ada di setiap lini ya Sob. Trims atas kunjungan dan komentnya. Sukses selalu.

mabrurisirampog >>> Terimakasi atas kunjungannya dan bersedia meninggalkan jejak, sukses selalu.

Assalamu'alaikum ..

Pagi2 dapat pencerah, trimakasih mas,,

Kalau berkenan silahkan diambil Award persahabatan http://fitr4y.wordpress.com/2011/06/11/blogger-award-2011/

trimakasih :)

Terimakasih informasinya mas :)
masih luas lagi kalau bahas masalah akal :) suka kutipan ini "Hidup itu perlu kedewasaan"

Bner Kang, hidup tak hanya bertumpu pada teori dan praktik.

adem, makna yang tersirat dan tersurat cukup mudah diresapi

salam kang :)

Assalamu'alaikum kang:blog ini sangat aku suka dilihat dari kontennya,,,dan mau nanya,,banyak orang memakai agama sebagai simbol,,dan terkadang justru melupakan "nilai" dan ingin menanamkan budaya arab. bagaimana ya kang...terkadang aku kesulitan dalam membedakan mana itu sejarah, mana itu budaya, dana mana itu ajaran agama. terimakasih..salam silaturahmi..

Saleum
saya setuju dengan ungkapan Dengan mengatasi permasalahan yang kecil; maka,
Kita dapat mengatasi permasalahan yang besar. karena jika dibiarkan masalah tersebut membesar maka akan sulit unruk menyelesaikannya
saleum dmilano

KAlau di agama tujuan hidup itu bukan duniawi saja tapi akherat.. Banyak orang soleh yang lebih memilih hidup miskin karena harta di dunia ini hanya sementara saja..

Kunjungan petama nie... Ilmu yang membawa alur hidup kita, :)

hehehe.. susungguhnya DOSA TERBESAR adalah MUSYRIK.. MENDUAKAN ALLAH.. dan tiada manusia yang MENYADARI akan Kemusyrikan dirinya.. mereka menDEWAKAN DUNIA dan ISInya.. mereka menDEWAKAN UANG... sungguh semua telah terjadi dan menjadi PENYA...KIT PALING KRONIS yang TIADA Obatnya lagi.. wahai para penyembah DEWA UANG.. Penyembah MORMON.. sadar kau serahkan seluruh hidup meliputi lahir dan batinmu hanya untuk UANG.. sungguh kasihan... ketika ALLAH telah tersingkir dalam tahta dirimu.. sungguh menyedihkan bagi yang mengerti.. diri ini kurus kering hitam lusuh menyembah segala macam keduniaan.. hanya mereka yang mau mencari kesejatian diri.. meraih FITRAH ILAHI dalam diri INSAN.. hanya satu satu cara lepas semua RASA KEPEMILIKAN itu.. dan tempatkan ALLAH dalam singgasana DIRI... biarkan diri sejatimu lebur dalam kehendak dan kuasaNYA.. lebur dalam ZATNYA.. mesra dalam satu kesatuan TAUHID UNIVERSAL yang melahirkan sebenar INSAN salam ya salaaaaaaaaaaammmmm....... I Love u Fuuuuuuuuuulllllllllll

Salam

Yups, syukur mungkin kata yang saya sumbang untuk melihat rahasia dibalik mitologi jatidiri.

Salam kawan

positiv thingking is da point :D

nice!!!

ego sering mengalahkan rasa jujur dihati dan menutupi apa yang sebenarnya telah dilihat, berlaku jujur dan adil akan lebih baik kan...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Indra...

Apa khabar ? Berusaha lagi untuk menulis di ruang posting. Mudahan berhasil mencapai maksud untuk berklomentar di sini.

Saya senang membaca setiap goresan minda yang tercatat di blog mas Indra. Banyak pesan dan ingatan yang saya perolehi yang mungkin berbeda dengan apa yang saya baca melalui blog teman blogger yang lain. selalu ada pencerahan untuk hati dan minda.

Alhamdulillah, dengan selalu berbagi kita tidak pernah rugi.

Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. :D

Siti Fatimah Ahmad

Assalamu'alaikum...
terasa banged goresan tulisan disini sampe ke menyentuh ruang batin. gamblang membuka mata jiwa.

terima kasih. Jazakalloh...

kejujuran melekat dalam sosok manusia sebagai dasar2 karakter yang tidak ada ilmunya di sekolah dan perguruan tinggi mana pun, mas. ini makin menyadarkan kita betapa manusia sebagai makhluk yang dhaif perlu terus mendekatkan pada nilai2 keilahian agar tak gampang tergoda utk bersikap tdk jujur. sebuah tulisan yang amat mencerahkan.

3 M, mulailah dari hal yang kecil, mulailah diri kita, dan mulailah sekarang.. hehe masalah besar akan selesai

asyik.. artikelnya mengalir dengan cerdas dan ditutup dengan solusi yang sederhana tapi berbobot. sukses yaa.. :)

@ fitr4Yy >>>
Terimakasih atas sebuah bingkisan yang diberikan kepada kami Sob. Dengan senang hati dan ringan tangan kami akan mencoba untuk dapat serta dalam merajut kasih dalam melanjutkan sebuah niat yang tulus. Sukses selalu Sob

@ ichsan >>>
Semoga kita dapat lebih dapat belajar dengan berpikir dan bersikap dengan kedewasaan dalam kerjerrnihan hati dan pikiran.

@ Sugito Kronjot >>>
Terimakasih atas kunjungan dan komenynya Sob. Sukses selalu.

@ namakuananda >>>
salam persahabatan Sob, dan sukses selalu.

@ carapada blog >>> w
alaikumsalam Wr wb.
Sederhana Sob, hanya dengan kacamata secara kedewasaan kita dapat melihat ini semua, karena budaya dan agama suatu tempat atau pun daerah tidak dapat dipisahkan dengan agama. Budaya sering sekali dipergunakan oleh tokoh setempat sebagai penyampaian ilmu tauhid agama, dengan maksud agar lebih mudah masyarakat untuk menyerapnya. Dikarenakan agama dan budaya kedua-duanya memiliki nilai budipekerti luhur yang hakiki dalam kehidupan ini.Dimana bumi kita pijak, disanalah langit kita junjung Sob. Agar terjadi penyeimbangan hubugan antara diri kita dengan Tuhan serta dengan masyarakat setempat. Sukses selalu.

@ dmilano >>>
Terimakasih Sob, dan sukses selalu.

@ fb >>>
sebenarnya bila kita mau lebih melapangkan hati dan melihat lebih dalam pada inti setiap ajaran agama sebenarnya, agama itu mengajarkan kita hidup untuk kaya. Bukankah disetiap doa yang diajarkan memiliki arti sebuah kesejahteraan dunia dan akhirat ? Contoh : doa yang terkandung di dalam sholat. Semoga kita dapat mengambil manfaatnya dari silaturahmi ini ya Sob dan sukses selalu.

@ Catatan Ngeblog >>>
terimakasih atas kunjungannya Sob dan salam persahabatan serta sukses selalu.


@ kangBoed >>>
salam kangen Sobat, terimakasih atas penambahan pencerahannya dengan goresan tinta yang menjadi kerinduan setiap sahabat dunia blogger Sob. Sukses selalu.Salam kangen untuk setiap karyamu dalam dunia Blogger.

@ denBaGas >>>
Terimakasih atas kunjungannya semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semuanya, dan sukses selalu.

@ IndRa Sp >>>
sukses selalu Sob.

@ mamah Aline >>>
Benar sekali Bun, dan terimakasih atas kunjungan dan komentnya. Salam untuk keluarga serta sukses selalu.

@ Siti Fatimah Ahmad >>>
Walaikumsalam Wr wb.
Kabar baik Bunda. Semoga kebahagian selalu dapat mengalir dalam kehidupan ditengah-tengah hati para sahabat di tengah-tengah karya yang tergores untuk berbagi,

Terimakasih atas kunjungan yang dapat memberikan inspiratif untuk para blogger Bun. Sukses selalu ya Bun.

@ iffa hoet >>>
Walaikumsalam wr wb
Semoga dapat memberikan manfaat untuk kota semua dalam berpikir untuk menentukan sikap dengan kejernihan hati dan pikiran Sob. Sukses selalu.

@ sawali tuhusetyia >>>
Terimakasih atas kunjungan dan penambahan pencerahannya melalui goresan dalam kolom koment ini dari seorang pendidik senior yang patut digugu dan ditiru, sukses selalu ya Pak.

@ Kamal Hayat >>>
Singkat padat langsung menuju kesasaran Sob. Terimakasih atas kunjungan dan pencerahan dalam kolom koment ini.

@ Kirana >>>
Sukses selalu Mba, dan terimakasih atas kunjungannya.

Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sukses Selalu Untuk Kita Semua.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus