KECERDASAN PENDIDIKAN KARAKTER

Dalam kehidupan ini umumnya manusia berubah karena terusik, baik secara nurani, emosi, maupun secara fisik. Nurani kita terusik ketika melihat ketidak adilan dan kesemrawutan dan terlihat oleh mata kita kesehariannya dalam beraktifitas.

Pendidikan di keluarga amatlah efektif, terutama untuk pembentukan nurani sedini mungkin, hal tersebut dikuatkan dengan pendidikan di lingkungan sekitar dan sekolah.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter kini mulai tumbuh. Pendidikan karakter sendiri merupakan pendidikan untuk mengasah budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek tersebut maka kecerdasan pendidikan karakter sulit berjalan secara optimal. Seperti yang diungkapkan Thomas Lickona pakar psikologi guru besar state University of New York Amerika Serikat.

http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/09/kecerdasan-pendidikan-karakter.html

Pendidikan karakter akan mengasah kecerdasan emosi (emotional quotient). Dikarenakan kecerdasan emosi sangat berperan besar dalam menentukan keberhasilan seorang anak di masa depan.

Rasa percaya diri, kemampuan bergaul, atau sosialisasi, kemampuan bekerjasama, empati dan kemampuan berkomunikasi adalah sejumlah aspek dalam kecerdasan diri setiap pribadi seorang anak yang mengalami suatu fase kegagalan.

Sebaiknya pendidikan kerakter ditanamkan sejak seusia dini. paling baik di bawah usia 10 tahun. dikarenakan sifat dan karakter seseorang saat dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman ketika masih anak-anak, terutama ketika masih di bawah usia 10 tahun.

Kita sebagai orang tua tidak perlu memahami dan menjalankan pola asuh yang tepat untuk anak. Anak tidak bisa dibentuk dengan sekedar konsep pendidikan modern yang fokus pada hukuman dan kepatuhan. Karena dunia anak itu merupakan dunia bermain dan makan.

Disekolah, gurulah yang memainkan peranan penting dalam pendidikan karakter siswa atau anak. Karena seorang anak atau siswa akan berhasil jika mendapatkan guru-guru yang dapat "digugu dan ditiru" dengan metode pembelajaran yang tepat.


Jadikanlah kebiasaan diri kita selalu mengubah keburukan dengan selalu mengubah diri menuju kebaikan; dan jadikan diri kita sebagai hadiah kebaikan untuk orang lain.

KARENA

Orang yang semakin banyak melakukan kebaikan dalam kehidupannya; maka,
Ia akan menjadi orang yang dapat meminimalkan resiko kehancuran dalam kehidupannya.
Ejawantah's Blog


Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma - Describe about us

Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

17 komentar

jadi karakter kita dipengaruhi pengalaman ketika kita masih kecil??
jadi karakter kita dipengaruhi pengalaman ketika kita masih kecil??

@ arev tyan >>> Itu lebih dominan bila kita melihat dari ilmu psiskologi, maka sebagai orang tua kita harus dapat mengembangkan bakat anak dengan mengarahkan kegiatan yang dapat membantu pembentukan karakternya. Sukses selu.

perubahan ke yang lebih baik itu perlu sekali ya pak

Orang Tua lah yang sangat berperan penting dalam dunia pendidikan sang anak. Orang Tua bisa membatasi pergaulan sang anak di mana diluar sana pendidikan banyak yang tidak semestinya di ajarkan pada sang anak yang belum cukup waktunya menerima pendidikan yang sangat keras. Semoga Para Orang Tua waspada dengan putra/putrinnya dan mengawasinya.

semoga menjadi lebih baik....
:)

Jadi pembentukan karakter anak dimulai usia 1-10th ya mas? hmmm mudah2an anak2ku bisa mnyerap pelajaran yg diterimanya dgn maksimal.....

sepertinya memang karakter kita dipengaruhi dari kehidupan sejak kecil, keluarga, dan lingkungan juga ya?

setuju sekali, bila pendidikan karakter harus dimulai sejak dini

Proses pendidikan menuju tranformasi pendidikan. Ya memang penting ketika pendidikan sudah menyentuk kognitif tapi lebih penting lagi ke ranah afektif (tingkahlaku)

aku.. suka kalimat yg terakhir,...setuju Kang!
pesan ini harus disebarkan..:)

iya bener sekali, harus sedini mmungkin untuk menerapkan karakter yg baik buat anak anak. terlebih kalo sudah dewasa mindset nya sudah banyak yg di rubah sehingga akan sedikit bsa mengubah karakter org itu sendiri...

pembentukan karakter dimulai secara berproses dari pendidikan yang tepat sasaran untuk generasi muda ya

KAlo karakter itu bukannya lebih dominan didapat dari pendidikan di rumah ya

Keluarga, sekolah dan lingkungan punya pengaruh terhadap perkembangan karakter dan kepribadian sang anak. yg paling dominan mempengaruhinya adalah lingkungan yg paling banyak waktu interaksi dg si anak, bisa keluarga atau sekolah atau lingkungan ( teman bermain ), lingkungan yg terbiasa dg kekerasan akan melahirkan kepribadian yg suka dg kkerasan namun lingkungan yg penuh dg kasih sayang dn saling menghargai akan membentuk karakter yg santun dn penuh pengertian...

pendidikan karakter awal mulanya dari keluarga, seterusnya dilanjutkan di sekolah

orang tua memiliki peran yang fundamental, ditunjang oleh guru disekolah2 dan selanjutnya diharapkan dpt diterapkan dimasyarakat

lingkungan mempengaruhi karakter seseorang ya? tapi penelitian di skripsiku ko' justru tidak ada hubungan yang signifikan ya,, antara prestasi belajar, dengan karakter siswa pada model pembelajaran open-ended.., bingung saya..,
padahal bisa jadi model pembelajaran, mempengaruhi prestasi, dan karakter seseorang kn?

Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sukses Selalu Untuk Kita Semua.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus