PASAR BERINGHARJO MALIOBORO YOGYAKARTA SALAH SATU PASAR TERINDAH DI JAWA

Pasar Beringharjo terletakdi jalan Malioboro Yogyakarta. Beringharjo adalah sebuah nama pemberian dari Hamengku Buwono IX dan didirikan pada masa Hamengku Buwono I. Beringharjo memiliki makna yang berarti bahwa wilayah yang semula merupakan kumpulan pohon beringin (jawa : bering) yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (jawa : harjo).

Pasar Beringharjo mendapat julukan dari para  wisatawan internasional dengan sebutan "eender mooiste passer of Java" ( artimya: salah satu pasar terindah di Jawa ). Menurut penilaian penulis, julukan yang diberikan oleh para wisatawan internasional kepada Pasar Beringharjo ini tidaklah berlebihan, karena hingga sekarang Pasar Beringharjo masih bertahan dan terus tetap eksis menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat Yogyakarta sejak ratusan tahun yang lalu.

Foto by :Indra Kusuma Sejati

Pasar Beringharjo bisa kita telusuri mulai dari bagian depan hingga kebelakang bangunan pasar yang berada pada posisi sebelah barat pasar. Kita akan menjumpai aneka jajanan pasar yang siap memanjakan lidah kita. Kita bisa mencoba jajanan oleh-oleh khas Yogyakarta di sini, dari brem bulat ala Yogya dan Krasikan ( semacam dodol yang terbuat dari tepung beras gula jawa, danwijen), serta oleh-oleh yang merupakan ciri khas Yogya yaitu bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual dalam keadaan masih hangat disana,dan banyak lagi jajanan pasar seperti kue-kue basah lainnya.

Foto by :Indra Kusuma Sejati

Pasar Beringharjo juga menjadi tempat yang tepat untuk para pecinta batik. Pasar Beringharjo menjual koleksi batik terlengkap, mulai dari bahan katun hingga sutera,yang harganya mulai dari puluhan hingga ratusan ribu. Kain Batik di Pasar Beringharjo kita jumpai dalam bentuk kain ataupun pakaian jadi,semua tersedia lengkap di Pasar Beringharjo ini.


Pasar Beringharjo terkenal juga sebagai tempat bertemunya para penggemar dan pengkoleksi barang antik.Di Pasar Beringharjo kita banyak menemukan barang-barang antik yang ditawarkan. Selain itu, di Pasar Beringharjo banyak dijual berbagai macam barang bekas impor dari tas,sepatu, arloji,bahkan pakaian dengan harga jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas barang yang masih terlihat baik.

Namun, disini penulis sangat menyarankan bila Anda akan mencari barang bekas impor disini, sebaiknya Anda haruslah berhati-hati dalam mengamati setiap barang yang akan beli,telitilah dengan jeli jangan sampai salah dalam memilih dan menilai suatu barang yang akan dibeli.

Pasar Beringharjo juga menjual aneka barang bahan dasar pembuatan jamu jawa dan rempah-rempah seperti kunyit, asam, temulawak, jahe,dan kayu manis. Jadi di sini para pecinta herbal juga dapat mencari bahan dasar untuk pembuatan jamu jawa,dan janganheran bila kitaberkunjung di Pasar Beringharjo kita dapat menemukan bau jamu disekitar kita.

Menurut keterangan pengemudi andong yang ditumpangi penulis dalam melakukan wisata budaya 2011 dengan menggunakan transportasi tradisional andong, penulis mendapatkan informasi tentang wisata kuliner khas Yogyakarta yaitu yaitu gudeg Yogya yang rasanya sangat pedas sekali hingga membuat lidah dan mulut hingga perut terasa panas, sampai-sampai bermandikan keringat pada saat menyantap makanan gudeg tersebut disantap. Tempat itu terletak di depan Pasar Beringharjo, namun waktu berjualannya pada saat malam hari. Dimana pada malam harinya di depan Pasar Beringharjo terdapat jajanan makanan lesehan. "Gudeg nendang" ini hanya di jual oleh penjualnya seorang ibu yang sudah tua renta. Dengan rasa penasaran maka pada malam harinya penulis pun datang ke tempat tersebut. Ternyata benar-benar maknyos..... ! mantaps....!

Nah, para sahabatku bila Anda pecinta Wisata Kuliner, datanglah pada malam hari di depan Pasar Beringharjo Malioboro Yogyakarta. Anda akan menemukan makanan siri khas Yogyakarta yang bernama gudeg nendang. Karena setelah menyantap makanan gudeg ini kita bagaikan ditendang untuk melek sambil berkeringat.He...x9

Selamat menikmati perjalanan wisata Anda di Yogyakarta dengan ciri khas jajanan tradisionalnya.

Salam,