FALSAFAH PRING

PEMBELAJARAN UNTUK ANAK NEGERI

http://ejawantahnews.blogspot.com/2010/11/falsafah-pring.html
Pring” adalah bambu yang berasal dari bahasa Jawa. Sekilas nama tidaklah unik dan bermakna dalam, tetapi setelah pemaknaan nama itu ditarik ke dalam wilayah yang lebih dalam dan luas, maka akan memunculkan beberapa pemahaman dan kemungkinan makna (possible meaning).

Pemahaman makna dari istilah “pring” merupakan interpretasi yang dapat didefinikan sebagaimana konteksnya. Teori hermeneutic menilai bahwa interprestasi makna secara gambling diletakkan subtansinya. Kata tersebut dapat diilustrasikan dengan ungkapan “Belajarlah pada pohon bambu.”

Pohon bambu merupakan pohon yang sekujur tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkepentingan dengannya. Semuanya dapat dimanfaatkan, semuanya dapat difungsikan atau dibutuhkan sesuai kehendak orang yang bersangkutan. Maka, jadilah anda selayaknya pohon bambu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, dapat digunakan apa saja. Tidak ada yang tersisa dari padanya.

Sesungguhnya kita ibarat bambu / pring, meskipun banyak jenisnya, bambu tetaplah bambu. Dengan demikian apa pun jenis kita, bangsa kita, agama kita, ras, warna kulit, perbedaan bahasa, dan suku kita, kita tetap sama, sama-sama tahu (saling memahami), sama-sama manusia, dan ketika yang satu merasakan susah maka yang lainnya juga merasakan susah, ketika mereka senang kita juga merasakan senang. Marilah kita saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran, karena kita sama-sama makhluk ciptaan Tuhan. Ibarat bambu sama dengan bambu yang lainnya. Meskipun kita tidak  berdampingan secara bersamaan dalam tempat yang sama, kita tetap ingat, tahu akan kemakhlukan kita.

Apa pun jenis warna dan  bentuknya bambu, tetap bambu. Tidak ada perbedaan, semua sama belaka. Manusia yang satu dengan manusia yang lain adalah sama. Semua manusia sejajar. Sikap egaliterisme harus tetap dijaga dan dilestarikan dalam kehidupan kita.

Bambu sama-sama bambu, yang mulia dan yang hina sama saja, yang kaya dan yang miskin sama saja. Harta, tahta, dan nasib hanyalah istilah, dan pada dasarnya manusia itu sama saja, mempunyai kedudukan yang sama, terbuat dari air mani, tidak perlu dibeda-bedakan, karena orang yang paling mulia di sisi Tuhannya adalah orang yang paling bertakwa, yaitu orang-orang yang beriman, beramal sholeh, saling mewasiatkan kebenaran dan kesabaran.

Siapa pun orangnya, marilah tetap menjalin persaudaraan dan cintailah bangsamu, negaramu. Menjalin persaudaraan adalah anjuran Islam, karena silaturahmi sangat penting sekali. Banyak manfaat yang diperoleh dari silaturahmi, seperti memanjangkan umur, melahirkan cinta kasih, dan melapangkan rizki. Bangsa Indonesia pun melawan penjajah dengan bambu runcing sebagai senjata personilnya. Sedangkan mencintai bangsa merupakan sebagian dari iman. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang dapat menghargai jasa para perjuangan para pahlawannya.


Selamat Hari Pahlawan.


Dengan Pemberian Shodaqoh Kita Secara Bersama 
Dalam Memberikan Bantuan Untuk Saudara-Saudara Kita Yang Terkena Musibah Bencana Alam; 
Maka, Akan Menghentikan Bencana Yang Melanda Di Negeri Ini.



Salam,



Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma - Describe about us

Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

19 komentar

menarik
thx tuk memberi postingan yg ini
salam hangat dari blue

Kita juga tak dapat menganggap orang lain buruk, karena bisa jadi kita lebih buruk darinya...

selamat hari pahlawan bagi para relawan khususnya merapi... !

jayalah dikau pahlawan, terus maju pantang mundur..!

Selamat hari pahlawan...moga kita bis amenjadi pahlawan bangsa...

Semoga kita bisa menjalankan falsafah "pring" dengan baik...

selamat hari pahlawan 10 November 2010
Merdeka!

izin follow
jika berkenan follow balik ya
terim akasih

Falsafah pring akan menjadikan diri kita selalu bercermin untuk selalu waspada dalam menghadapi hidup yang penuh panca roba.

pring yg selalu berguna tak tersisa dr dirinya dari belia sampe tua. Pring yg tinggi namun tak mudah roboh tertimpa angin, meliuk indah memberi irama syahdu pd gemeretak bambu
hmmm...jd ingat masa kecil suka petak umpet dibalikk pohon pring...

Jadi terharu nh...isi konten ini mengingatkanku pd bbrp tulisan2ku sebelumnya. Tengkyu kang ternyata ada kesepahaman...

Iya...mari bersatu dlm do'a n sedekah....
Salam ukhuwah..

Derajat manusia, bangsa manapun, suku mana pun, pada dasarnya sama di sisi Tuhan. Namun, derajat itu akan menjadi berbeda karena budi pekerti, akhlak, atau ketakwaannya :)

Karenanya, jika ingin menjadi manusia unggul, baik di sisi Tuhan maupun di antara sesama manusia maka kita harus menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat dengan apa yang kita bisa :)

OOT: Gambar bambunya sepintas kek bakar kaki kambing ato sapi gitu :)

salam sahabat
mampir mo baca artikelnya yang terbaru.
terima kasih

Ya benar, mari perbanyak dan perpanjang silaturahim.. Meski hanya sebatas pertemanan di dunia maya..

Salam,

Semangat .. salam kenal y ..

gambar dan nama bambunya sangat unik

Selamat hari Pahlawan...

Gambar bambunya unik dan kliatan aneh...

Jiwa ini rasanya tergugah setelah membaca Postingan ini, Thanks telah di Share ya kang.

Baru tahu akua da istilah Pring.. BTW itu foto apa ya, itu bambu apa bukan?.. Bentuknya aneh

Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sukses Selalu Untuk Kita Semua.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus