KONSEP TUJUAN HIDUP SEDERHANA ===> 10 - 1 = 19

http://ejawantahnews.blogspot.com/2010/09/konsep-tujuan-hidup-sederhana-10-1-19.htmlMembicarakan eksistensi manusia tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidupnya di dunia ini. Tidaklah mudah menjelaskan tujuan hidup dengan kata-kata. Hal ini dapat dimengerti sepenuhnya. Karena manusia tidak ingat lagi, mengapa kita harus hidup di bumi ini ? Jadi, wajar jika kita juga tidak tahu tujuan hidup kita.

Bila kita menelusuri khasanah pengetahuan Jawa, ternyata tujuan hidup itu tidaklah keluar dari eksistensi manusia. Yaitu "Selamat". Terlepas dari dalil atau kata-kata falsafah, hidup selamat merupakan tujuan yang lebih tinggi dari itu. Selamat merupakan tujuan pokok manusia. Mungkin ada tujuan lain atau tujuan yang lebih tinggi dari itu. Kata selamat di Jawa memiliki makna aman, tidak ada gangguan apa-apa, tidak menderita dalam hidup ini, juga tidak mengalami kerugian.

Sebagai tujuan hidup, selamat memiliki makna lainnya "Widada" yaitu selamat di mana saja dan kapan saja hingga selama-lamanya. Suatu keselamatan yang bebas dari ruang dan waktu. Konsep "Neraka" dan "Surga" pada mulanya tidak dikenal di Jawa. Konsep yang ada dan digunakan hingga sekarang yaitu "Rahayu". Dalam konsep ini terkandung kebenaran, keselamatan, kebaikan, dan ketepatan. Kehidupan yang "Rahayu" dalam konsep Jawa adalah hidup yang teratur, tertib, sejahtera, sehat, indah, dan penuh kebajikan. Dalam bahasa agama Islam "hasanah" di dunia dan akhirat.

Dengan adanya berbagai konsep yang datang dari luar, maka konsep "rahayu" lama-lama hilang dan tidak lagi dimengerti oleh generasi penerusnya. Konsep keselamatan akhirnya diadopsi dari luar. Ada "nirwana" dari Budha. Moksa dari Hindu. Surga dari Islam. Dan "Yesus" dari Kristen. Dalam konsep Jawa, keselamatan merupakan praktik nyata.

Hidup di dunia ini untuk meminum air kehidupan
Hanya datang untuk minum
Dengan minum, kita memiliki tenaga untuk melanjutkan perjalanan.

Hidup itu menempuh perjalanan ke kehidupan sejati. Hidup yang tidak tersentuh oleh kematian. Dalam hasanah Islam yaitu hidup di akhirat. Akhirat dalam konsep Jawa tidak harus datang setelah alam raya ini hancur. Akhirat bagi konsep Jawa merupakan "keadaan" yang bisa dialami sekarang ini. Ia tidak terikat waktu. Bukan dulu ataupun nanti.

Hidup sekarang ini merupakan wahana untuk menuju ke kehidupan sejati, hidup yang "rahayu", maka dalam hidup sekarang ini manusia harus tahu pintu atau jalan yang harus dilaluinya. Harus mengetahui benar air yang diminum. Jangan sampai minum air yang kotor atau mengandung racun.

Maksud hati yang telah sampai pada kebenaran,
Kotoran yang telah sirna dari badan,
Mencegah segala keburukan,
Bagaikan tubuh yang jelita, Jika itu telah sampai pada luar dalamnya, 
Akhirnya seimbang
Bersih, jernih, tanpa campuran
Akhirnya dapat dikatakan
Lenyap sudah sifat awam manusia.

Jalan yang harus dilalui itu merupakan jalan hati atau qolbu. Hati yang bisa mencapai kebenaran. Hati yang demikian ini harus bebas dari berbagai penyakit atau kotoran. Tanpa pamrih dalam bertindak. Tidak dengki dan mendengki. Hati yang pemaaf. Dan tidak sombong.

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, kita yang sekarang hidup di alam ini harus berusaha mengetaui rahasia alam. Rahasia alam yang paling rahasia merupakan pintu kematian. Setiap manusia menyadari bahwa dirinya akan mengalami kematian.

Semula disebutkan bahwa "selamat" merupakan tujuan utama dalam hidup. Tetapi sekarang "selamat" tinggal menjadi kepercayaan. Selamat bukan merupakan praktik kehidupan lagi. Manusia hanya percaya bila mengikuti agama A, B, atau C akan selamat. Ibadah atau melaksanakan syariat agama yang semula dimaksudkan untuk membersihkan dan mensucikan hati dan jiwa, sekarang hanya formalitas belaka.

Tujuan hidup adalah selamat. Terlepas dari penafsiran tentang apa yang disebut selamat. Tapi yang jelas selamat bukan angan-angan atau kepercayaan. Selamat atau "rahayu", "widada" dalam bahasa Jawa merupakan kenyataan atau keadaan nyata dalam hidup ini.

Sudah tiba masanya bagi kita semua untuk menenangkan batin dan menjernihkan pikiran. Sudah waktunya bagi kita pandai memaafkan dan tidak membalas dendam.
Dan sudah waktunya bagi kita semua untuk belajar lebih  berani untuk menjadi pandai dalam hal memberi tanpa berharap balasan dari sesama melalui sadaqoh dalam tingkatan keberadaan apapun kondisi kita. Dikarenakan salah satu yang dapat mengeluarkan  diri kita dari setiap permasalahan dalam hidup ini dengan cepat yaitu melalui keberanian untuk melakukan sadaqoh dengan benar dan tepat sasaran.

Agama merupakan jalan. Din merupakan kepatuhan. Merupakan hal sia-sia bila hidup dalam memeluk agama bila tidak dapat berjalan dengan benar di atas jalan yang dipilihnya. Seseorang belum berada di atas jalan yang benar bila tetangganya masih terdapat tetangganya yang kelaparan.

Dimana ketika kita dapat memberi dari apa yang kita miliki, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Hal ini merupakan matetmatika Allah yang sederhana yang diambil dari Al-Qur'an Surat Al-An'aam ayat 160 mengenai janji Allah SWT akan balasan 10 kali lipat; dan 700 kali lipat dalam Al_Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 261 bagi mereka yang berbuat kebaikan.

Penyempurnaan iman menjadi wujud amal sholeh
Merupakan Implementsi Dari
Percaya serta yakin akan janji dan kalam Allah dan Rasul-Nya

Salam,

Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma - Describe about us

Website Blog ini berisikan artikel-artikel yang berisikan tentang ilmu pengetahuan untuk berbagi baik dari pengalaman pribadi maupun dari beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

19 komentar

salam sahabat
ehm sangat memberikan informasi dan motivasi bagi saya namun kenytaaan kalau dikaji sangat susah nerima kenyataan hidup ini,penuh kesabran dan ketegasan diri untuk meraih semua itu....makasih yach

menyederhanakan semua hal dengan tidak menafikan semua, tetap menghargai dan bersyukur....tetap pandai dalam bersyukur akan nikmat yang diberikan Tuhan.

selamat adalah sebuah tujuan dan selamat adalah sebuah jalan, dan muaranya adalah selamat didunia dan selamat di akherat.
setiap manusia mempunyai penafsiran sendiri-sendiri tentang jalan dan tujuan selamat ini.

Selama kita berpegang teguh pada ajaran agama, insya Allah selamat dunia dan akhirat. Semoga dosa2 kita diampuni olehNya.

Pencerahan yang bagus Sob.. .

Hidup di dunia cuma sementara ada hidup di akherat.. Yg pasti kita semua bajalan mati. Wah gimana rasaya mati ya.. Serem juga..

Yuk boros sedekah pangkal kaya
http://ekoshp.com/2010/04/boros-sedekah-pangkal-kaya/

Salam Sehati

Pencerahan pagi bagi saya sebelum beraktifitas. Patut menjadi bahan renungan.
Trims sekali.
Salam kenal juga dan salam hangat selalu :)

hmmm..., pencerahan yg runut dan tajam daLam menyampaikan makna sebuah kuaLitas di baLik kuantitas.
dengan kuantitas yg menarik beLum tentu mencerminkan kuaLitas baik, tetapi dengan kuaLitas yg menarik akan mencerminkan kuantitas yang baik

Intinya adalah tetap mensykuri segala nikmat karunia dari Allah SWT dengan selalu melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan Nya. Insya Allah akan menjadikan kehidupan kita lebih mudah, lurus, dan dihindarkan dari segala hambatan. Amin Allahumma Amin.

Kunjungan perdana, salam kenal :)

terima kasih sharingnya sobat

Benar sekali sahabat.tulisan yang inspiratif.
Nasrun minallah, dan salam kenal.

salam sobat
emang tujuan hidup kita ,adalah ingin selamat di dunia dan diakherat.
walau sudah telat.minal aidin walfaidzin
maaf baru berkunjun setelah pulang dari mudik.

hidup mesti banyak berbagi ya :)

allhamdullilah, makasih sobat atas pencerahannya.
hidup sementara kita akan kembali kepada allah

Hallo Ejawantah maukah menjadi follower di blog saya

Hidup adalah perjuangan...

Terimakasih Atas Kunjungannya. Sebuah Komentar Merupakan Cermin Kepribadian Diri Kita. Komentar yang berbau iklan atau dengan memasang link iklan akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Sukses Selalu Untuk Kita Semua.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus